PEMBRITA BOGOR - Pegiat sejarah, Mazzini GSP, nyaris menjadi korban begal saat melintas tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pukul 06:00 WIB pagi, Minggu 7 Agustus 2022.
Diceritakan Mazzini melalui akun Twitter @mazzini_gsp, dua orang yang diduga pembegal langsung mengampirinya menggunakan sepeda motor.
"Jam setengah 6 pagi ini, gak jauh dari Pelabuhan Bakauheni disalip Vixion, yang bawa motor nyuruh berenti. Yang dibonceng, tangan kanan bawa pistol rakitan," tulisnya.
Baca Juga: Nama FF Keren Unik Jepang, Nabila, Naruto, dan Nanda yang Belum Dipakai Tahun 2022
Otomatis, pria yang bernama asli Saddam Husein ini menempi dan bertanya dengan maksud menawarkan korek api.
"Gue berenti, langsung ngomong, 'Haga api? Nginjam bekhilang?' (Mau apaan? Minjam korek?) Yang bawa motor 'Muwat bang' (Ngga, Bang)," tambah Mazzini.
Mazzini menceritakan, pembegal tersebut mengira jika dirinya merupakan salah satu teman karena membalas percakapan menggunakan bahasa Lampung.
Baca Juga: Profil dan Biodata Vivi Novika, Eks Kapten Tim RRQ Mika yang Diselingkuhi Alfeandra Dewangga
"Yang bawa motor 'Penyanaku jeno khik ku' (Kirain gue tadi temen) yang dibonceng bawa pistol rakitan tangan taro tengah 'Kham laju yo bang' (Gue berdua lanjut jalan ya, Bang)," ungkapnya.
Mengalami peristiwa menegangkan itu, Mazzini berinisiatif untuk memfoto plat motor yang diduga ingin melakukan aksi kejahatan.
Namun sayangnya, karena motor yang dibawa diduga pembegal terlalu cepat, Mazzini tidak berhasil melihat plat nomornya.
Baca Juga: 100 Nama FF Keren Preman 62, BSK Liee Top Global, Tzy, dan Anime Wibu yang Belum Dipakai
"Foto ngejar mereka mau nyalip buat ngeliat plat depan, plat belakang gak ada. Gak kesalip juga," katanya.
Mazini khawatir tindak kejahatan akan mungkin bisa terjadi kalau bukan orang asli Lampung dan menggunakan plat kendaraan dari luar daerah.
"Banyak orang yang lewat sini plat luar yang beneran orang luar dan nggak bisa bahasa daerah. Kalau ketemu dua orang kayak gitu pasti apes," tuturnya.
Menurutnya jika saat itu dia menggunakan bahasa Indonesia, kemungkinan besar tidak akan bernasib baik dan pembegal pun bisa melakukan kejahatan.
"Bukan ciut karena gue tanya minjam korek. Begal atau penodong lanjut pergi karena gue suku Lampung, pake bahasa lokal pas ngomong sama mereka,"
"Gue misalnya tadi pas disuruh berenti ngomong bahasa Indonesia ya pasti mereka suruh gue kasihin motor, hp, dompet, dan lain-lain," lanjutnya.
Atas kejadian ini, Mazzini berharap pihak kepolisian setempat untuk lebih melakukan patroli keamanan sehingga para pengendara bisa aman dari aksi kejahatan.
"Nggak tau mereka mau ngebegal atau nodong. Yang pasti, nggak mungkin nyetop ngajak diskusi sejarah," tulisnya.
"Tolong suruh polisi patroli dari malam-subuh di situ, sasarannya plat luar Lampung atau mungkin nggak ada stiker Lampung di motor," tulis Mazzini GSP sambil men-tag akun kepolisian Lampung.***