PR BOGOR - Sate beracun yang menewaskan bocah 10 tahun berinisial NFP ternyata dikirim oleh seorang wanita.
Sebelumnya, viral kisah ojek online (ojol) yang menerima pesanan untuk mengantarkan sate. Namun, oleh penerima, sate tersebut justru diberikan pada sang ojol.
Ojol tersebut membawa sate ke rumahnya untuk disantap saat buka puasa. Sate disantap oleh sang anak yang kini membuat bocah itu tewas.
Diketahui, ternyata sate yang menewaskan bocah 10 tahun di Yogyakarta itu mengandung sianida.
Berikut 5 fakta pelaku pengirim sate sianida.
1. Pengirim seorang perempuan berinisial NA
Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, mengatakan, NA adalah orang yang diduga mengirim sate sianida.
"Akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan. Tersangka ditangkap Jumat di Potorono, di rumahnya," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul pada Senin, 3 Mei 2021.
Baca Juga: Resep Kue Nastar Spesial ala Chef Devina Hermawan, Dijamin Empuk dan Lembut Anti Gagal!
2. Pelaku asal Majalengka
Diketahui, kasus pengiriman sate beracun ini terjadi di Yogyakarta, namun pelaku ternyata berasal dari Majalengka.
3. Sate mengandung sianida
Sate yang diberikan pada ojol dan dimakan oleh anaknya itu mengandung sianida.
kalium sianida (KCN) terdapat pada bumbu sate.
4. Sianida dibeli secara online
Terduga pelaku NA mengaku membeli sianida untuk ditabur pada bumbu sate melalui situs belanja daring.
Racun telah dibeli tiga bulan sebelum aksi mengirim sate dilakukan melalui pengemudi ojol.
"Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu. Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman," kata Kombes Pol Burkhan.
5. Pembunuhan berencana
NA telah membeli racun sianida tiga bulan sebelum beraksi. Ia juga sengaja menggunakan jasa ojol tapa aplikasi untuk mengirim racun ini agar tidak terlacak.***