Loyalis Jokowi Stempel Ulama NU Radikal, Tokoh Papua: Hanya di Rezim Ini Terlalu Mudah Menstigma Radikal

- 10 April 2021, 20:07 WIB
Ketua MUI pusat, KH Cholil Nafis. Loyalis Jokowi Beri Stempel Radikal ke Ulama NU, Tokoh Papua: Hanya di Rezim Ini Terlalu Mudah Menstigma Radikal.
Ketua MUI pusat, KH Cholil Nafis. Loyalis Jokowi Beri Stempel Radikal ke Ulama NU, Tokoh Papua: Hanya di Rezim Ini Terlalu Mudah Menstigma Radikal. /Instagram.com/@cholilnafis/

PR BOGOR - Gaduh tudingan penceramah radikan yang dikeluarkan Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budiyarto alias Kang Dede terus berlanjut.

Satu tokoh Papua, Christ Wamea menilai terlalu mudah di rezim ini memberikan stigma radikal ke pada sesama anak bangsa.

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budiyarto alias Kang Dede membatalkan undangan ceramah beberapa da’i, termasuk pengurus MUI pusat yang juga ulama NU, KH Cholil Nafis.

Baca Juga: Dibanggakan Jokowi, Begini Kondisi Becakayu Proyek Tol Termahal di Dunia Kata Said Didu

Baca Juga: Ramalan Shio Babi, Anjing, Ayam, Monyet Besok, 11 April 2021: Bersiap Dapat Keuntungan Tanpa Syarat!

Kang Dede berasalan, pembatalan dilakukan karena menganggap para penceramah di Pelni untuk mengisi program Ramadhan memiliki pemahaman radikalis.

Christ Wamea pun langsung menyindir agama yang dianut Kang Dede.

Kang Dede dikatakannya memiliki keyakinan atau beragama tidak jelas.

Dalam komentarnya, Christ Wamea mengunggah dua cuitan tangkapan layar Kang Dede di Twitter.

Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing 11 April 2021: Pesonamu Tumbuh 10 Kali Lipat Nih...

Tampak jelas, cuitan yang satu, dalam akun dengan foto dan identitas Kang Dede mengaku beragama Islam.

Pada akun yang sama juga, Kang Dede mengaku beragama Katolik.

“Bocah ini agamanya tidak jelas kok menuduh ulama yang kompeten radikalisme,” cuit Christ Wamea di Twitter-nya, dikutip pada Sabtu, 10 April 2021.

Wamea menilai, NKRI dalam kepemimpinan Jokowi justru makin gaduh terkait keyakinan warganya.

Banyak orang dengan mudah memberi stigma radikalis pada mereka yang bersebrangan dengan pemerintah.

“Hanya pada rezim ini sangat terlalu mudah berikan stigma radikal kepada sesama anak bangsa,” katanya.

Diberitakan PRBogor.com sebelumnya, Kang Dede dengan tegas membatalkan agenda cerama Ramadhan di Pelni.

Sejumlah penceramah yang menurut Kang Dede radikalis berdasarkan pembatalan tersebut adalah seperti Ust Firanda Andirja, KH Cholil Nafis yang juga pengurus MUI Pusat, Ust. Rizal Yuliar Putrananda, Ust. Syafiq Riza Basalamah, dan Ust. Subhan Bawazier.

Mereka itulah yang sebelumnya mendapat undangan ceramah di PT Pelni, dibatalkan.

“Sehubungan flyer info penceramah dalam kegiatan Ramadhan di lingkungan PT Pelni dari Badan Dakwah Pelni yang sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” tulis Kang Dede dalam unggahan yang diposting pada Kamis, 8 Aprik 2021.

Kang Dede pun selain mebatalkan acara juga mecopot para pejabat Pelni yang mengundang para ustad tersebut.

Dia menilai, para penceramah hang diundang tersebut kebanyakan mempunyai pemikiran radikalisme.

“Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun, BERANGUS,” tulisnya.***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x