Network
PR BOGOR - Partai Demokrat saat ini tengah jadi sorotan. Adanya usaha kudeta di badan partai politik tersebut menjadi masalah besar bagi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Diketahui, sebelumnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Deli Serdang. KLB tersebut membawa nama Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat baru menggantikan AHY.
Walau demikian negara masih tetap mengakui AHY sebagai Ketum Partai Demokrat.
Baca Juga: ARMY dan BLINK Harus Tahu! 4 Bukti dari Penggemar Kalau Jisoo dan V BTS Dikabarkan Berpacaran
Terlebih, banyak kabar beredar bahwa KLB Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang sendiri adalah abal-abal. Sehingga penggantian AHY oleh Moeldoko tidak sah.
Di tengah gentingnya kondisi Partai Demokrat, AHY datang mengunjungi mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla untuk berbincang-bincang soal masalah politik.
Sebagaimana dilaporkan Antara, AHY melakukan silaturahmi ke kediaman JK pada Minggu, 14 Maret 2021 siang.
Baca Juga: BTS Tetap Juara di Hati ARMY Meski Tak Boyong Piala Grammy Awards 2021
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam, AHY dan JK membicarakan isu-isu terkini dan masalah kebangsaan.
Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengatakan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berpesan jika regenerasi di partai politik itu penting untuk dilakukan.
“Partai Demokrat sudah baik dalam memberi contoh tentang regenerasi di partai politik,” kata AHY mengutip pesan JK.
AHY mengatakan, kedatangan dia ke kediaman JK merupakan silaturahmi, karena Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan JK.
"Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai ketua umum,” ucap AHY.
Menurut AHY, meskipun mengalami pasang surut, kebersamaan Demokrat dicatat sejarah demokrasi modern di Indonesia.
Pihaknya juga datang untuk memohon saran dan masukan terkait perkembangan dinamika ekonomi dan sosial-politik nasional saat ini.
Terkait permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat akhir-akhir ini, JK berpesan agar AHY dan pimpinan Partai Demokrat bersabar.
Beliau bercerita bahwa Partai Golkar juga pernah mengalami hal serupa. Pada akhir pertemuan, JK berpesan agar terus menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh politik maupun tokoh-tokoh nasional lainnya.***
