Saat tim penanggulangan banjir berada di lapangan, kata Novian, mereka sering menemukan saluran air yang tidak berfungsi dengan baik akibat akumulasi sampah.
Seperti bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh dan Gang Djuli, Kecamatan Cikole.
Petugas di lapangan selain harus membantu korban terdampak, juga berjibaku membersihkan saluran air yang dipadati oleh sampah plastik.
Penyebab Banjir di Kota Sukabumi
Tentunya ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kasus serupa tidak terjadi kembali dengan cara meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang apalagi ke sungai atau saluran air.
"Kota Sukabumi hingga saat ini masih berpotensi turun hujan deras, untuk itu kami mengimbau kepada warga rutin membersihkan sampah yang berada di saluran air agar tidak terjadi penyumbatan," tambahnya.
Baca Juga: Innalillahi, Korban Meninggal Imbas Banjir di Bandung Barat Bertambah Jadi Empat Orang
Sebelumnya diberitakan, pada Senin, 25 Maret 2024, hujan deras yang turun dari siang hingga malam memicu terjadinya banjir seperti di Jalan Kabandungan, Kecamatan Gunungpuyuh yang mengakibatkan enam rumah terendam termasuk satu rumah di Gang Djuli, Kecamatan Cikole.
Hujan deras juga memicu terjadi bencana tanah longsor di Perumahan Taman Asri, Kecamatan Cikole, akibatnya satu rumah terancam.***
Editor: Khairul Anwar