"Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga. Bisa sampai 500 orang," imbuhnya.
"Belum yang ngantre di Posbakum, daftar perkara baru dan yang mengantre menagambil produk pengadilan," tuturnya.
Baca Juga: Giring Ganesha untuk Presiden 2024, Keseriusannya Sedikit Banyak Berangkat dari Kondisi Ekonomi
Dikatakan Ahmad, tingginya gugatan perceraian juga terjadu pada bulan Mei, bahkan sempat ditutup sampai dua minggu. Setelah itu pihaknya memutuskan untuk membatasi pendaftar hanya 10 orang.
Imbasnya kata dia, pada bulan Juni 2020 gugutan perceraian masuk di atas 1.012 gugatan cerai.
"Biasanya berkisar 700 sampai 800 gugatan cerai per bulan. Total 592 gugatan sampai hari ini. Masih bisa bertambah karena ini baru tanggal 24, 70 persen perempuan. 30 persen laki-laki," ungkap dia.***