Network
PEMBRITA BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan dana sebesar Rp10 miliar untuk mengadakan operasi pasar murah selama Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah dan menekan inflasi jelang Lebaran 2023.
"Operasi pasar murah itu ada sekitar Rp10 miliar, kami datangi di titik-titik yang ada kenaikan signifikan," katanya usai melakukan sidak harga di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa, 28 Maret 2023.
Dalam kunjungan itu, Ridwan Kamil didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana.
RK sempat berinteraksi dengan pembeli dan beberapa pedagang pasar serta mengunjungi beberapa kios yang menjual daging sapi, sembako, sayuran dan beras.
Dia juga menanyakan harga-harga yang mengalami kenaikan atau penurunan serta situasi pasokan kepada para pedagang.
Berdasarkan hasil sidak di Pasar Kiaracondong, harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, sayuran mengalami kenaikan.
Baca Juga: Zowie XL2566K Manjakan Roster VCT Pacific 2023-2024 dengan Kualitas Layar Jernih dan Tajam
"Menindaklanjuti arahan Pak Mendagri kami turun ke lapangan, kami monitor dan tadi kesimpulannya 70 persen naik, beras naik, cabai naik, sayuran naik," kata dia.
Meskipun demikian, ada juga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong yang mengalami penurunan harga seperti daging ayam. RK mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi ini hingga kenaikan harga relatif masih dalam batas yang wajar.
Dikatakannya, Pemprov Jabar telah menyiapkan tiga langkah atau strategi terukur untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama Bulan Suci Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada tahun 2023.
Baca Juga: Pengumuman! Car Free Day di Kota Bekasi Ditiadakan Selama Ramadhan 1444 H
Operasi Pasar Murah Kota Bandung 2023
Program kedua yang dirancang Pemprov Jabar untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok adalah Program Pangan Murah. Program ini akan dijalankan di alun-alun atau perkantoran, bukan di pasar.
"Harga relatif aman, kalau sudah lampu kuning, tindakan kami terukur. Kalau di pasar kami nanti operasi pasar, biasanya dulu kami lakukan ke bawang, ini bawang juga naik," lanjutnya.
Dengan membeli langsung dari petani, bukan melalui tengkulak, diharapkan harga komoditas menjadi terjangkau. Selain itu, strategi ketiga adalah memberikan subsidi transportasi untuk mengantisipasi kenaikan harga karena faktor transportasi, yang sudah dianggarkan oleh Pemprov Jabar.
Baca Juga: Sukses Digelar di Bali, Turnamen FIFA Mobile Ultimate Community Exhibition Lahirkan Juara Baru
Pemrov Jabar berharap bahwa selama Bulan Suci Ramadhan, kenaikan harga yang terjadi di pasar tidak perlu dikhawatirkan oleh warga karena hal tersebut merupakan suatu fenomena dalam hukum pasar.
"Tapi kami memastikan suplai aman dulu, kalau pun naik masih wajar jadi tidak usah khawatir," pungkas Ridwan Kamil sebagaimana dilansir pembritabogorcom dari ANTARA.
Dapatkan update berita pilihan tentang Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***
