PR BOGOR - Pelatih ONIC Esports, Mars, memuji perjuangan Geek Fam selama gelaran MPL ID S10 mesti tidak lolos ke babak playoff.
Mars berujar Geek Fam di musim ini sudah tunjukkan kualitasnya untuk kontes menuju playoff. Baginya, Geek Fam sudah berubah menjadi tim yang tidak bisa diremehkan.
"Kami memang begitu sedih karena gagalkan perjuang mati-matian mereka untuk lolos playoff. Geek Fam benar-benar revamp di musim ini," ujar pria bernama lengkap Marsam Fakhre ini.
Pernyataan Mars bukan tanpa alasan. Roster Geek Fam memang tak bisa diremehkan begitu saja setelah mendapat tambahan kekuatan dari roster asal Filipina.
Selain itu, kehadiran tiga roster muda Geek Fam juga menambah daya serang tim ini. Mereka bahkan tidak gentar ketika berhadapan dengan tim kandidat juara MPL ID S10 seperti ONIC Esports.
Namun sayangnya, kesempatan Geek Fam sudah habis usai dilibas oleh ONIC Esports dengan skor 2-1. Praktis, Baloyskie dkk sudah tidak ada kesempatan andai kata menang dari Rebellion Zion.
Sempat unggul di Game 1, Geek Fam tidak bisa berbuat banyak usai dua kali kena wiped out saat menjaga turret terakhir mereka dari keruntuhan.
Usai pertandingan, momen emosional pun terjadi. Kairi menangis imbas gagalkan langkah tim mantan rekan timnya di ONIC PH, Baloyskie, ke babak playoff MPL ID S10.
Proses membangun tim dari Geek Fam ini kemudian mengingatkan Mars pada ONIC Esports di MPL ID S6.
Baca Juga: AE vs Geek Fam MPL ID S10, Baloyskie-Luke Ceritakan Momen Bangkit Usai Menelan Kekalahan Beruntun
Saat itu, mereka melepas beberapa rosternya. Di antaranya Udil ke Alter Ego Esports serta Antimage ke EVOS Legends.
Meskipun demikian, ONIC Esports bisa membangun ulang kekuatan dengan hadirnya Sanz, CW, dan Butsss untuk menemani Drian yang jadi Kage tersisa di MPL ID S6.
Manajer ONIC Esports, Pohan, mengamini pernyataan Mars bahwa ada beberapa faktor penting demi membangun tim dari awal.
Baca Juga: EVOS vs Geek MPL ID S10, Baloyskie-Janaaqt Ingin Meniru Semangat Tim Execration Jika Lolos Playoff
"Untuk bisa sukses dalam rebuild tim, kuncinya ada di rosternya. Mau berkembang atau tidak. Makanya ada beberapa roster yang diganti karena tidak berkembang dalam tim," ucapnya.***