Network
PR BOGOR - Ifan Seventeen dalam Instagram pribadinya, memanjatkan doa agar semua penumpang pesawat Sriwijaya Air bisa selamat.
Artis sekaligus penyanyi, Ifan Seventen tiba-tiba memohon doa tak lama setelah Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak.
Pesawat Boeing 737-524 kode registrasi PK-CLC, lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Film Blood Father, Tayang Malam Ini Pukul 21.30 WIB di Bioskop Trans TV
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021 dikabarkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas.
Pesawat Sriwijaya Air tersebut terbang menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Berita ini langsung menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Satu di antaranya yang memberikan komentar adalah Ifan Seventeen.
Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Bupati Kepulauan Seribu: Infonya Ada yang Jatuh, Meledak di Pulau Kaki
Ifan Seventeen dalam Instagram pribadinya, memanjatkan doa agar semua penumpang pesawat Sriwijaya Air bisa selamat.
Kabarnya, satu di antara teman Ifan Seventeen merupakan penumpang pesawat yang hilang kontak itu.
Berdasarkan unggahan tersebut, teman Ifan Seventen, Ihsan Adhlan Hakim menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air bersama dengan istrinya.
Baca Juga: Pantauan Sebelum Hilang Kontak, Posisi Terakhir Pesawat Sriwijaya Air Berada di Pulau Lancang
''Ya Allah selamatkanlah semua yang ada di sana, ada temanku sama istrinya di sana. Ya Allah semoga selamat@ihsanadhlanhakim ????????," tulis Ifan Seventeen seperti dikutipdalam Instagramnya, 9 Januari 2021.
Tulisan viral
Sebuah tulisan menggambarkan kondisi penumpang dan kru yang menjadi korban kecelakaan pesawat mendadak viral.
Tulisan tersebut berisi percakapan antara penumpang dan kru pesawat.
Netizen menganggap bahwa tulisan tersebut menggambarkan apa yang terjadi setelah pesawat jatuh. Seperti yang terjadi pada SJ182.
Hanya beberapa jam setelah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, viral percakapan singkat yang menggambarkan kondisi penumpangnya.
Percakapan itu merupakan foto dari sejumlah tulisan karya Alvaro Menen Desleal.
Berikut isi percakapan tersebut:
Pelancong
Seorang penumpang ke sebelahnya:
"Sudah lihat? Koran mengabarkan kecelakaan pesawat lagi."
"Ya, sudah: di daftar korban tewasnya ada kita."
Waktu Tanpa Waktu
Seorang penumpang ke penumpang lainnya
"Permisi pak, arloji saya mati. Jam berapa ya?"
"Oh, maaf; punya saya juga mati."
"Kalau boleh tahu... di jam 8.17?"
"Ya. 8.17."
"Jadi itu benar-benar terjadi ya."
"Ya, di jam itu."
Rute
Seorang penumpang ke pramugari:
"Nona, kenapa pesawatnya tidak bergerak lagi?"
"Perjalanan sudah selesai, Pak, kita tidak sampai ke tujuan."
Ketiga kisah tersebut mendadak jadi pembicaraan di Twitter. Netizen mengaku merinding membacanya.
Apalagi jika hal tersebut divisualisasikan seperti keadaan nyata.
Ketiga kisah tersebut di muat dalam buku berjudul Matinya Burung-Burung Kumpulan Cerita Sangat Pendek Amerika Latin yang disusun dan diterjemahkan oleh Ronny Agustinus.***
