PR BOGOR - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberi penjelasan terkait benda jatuh antariksa yang menimpa rumah salah seorang warga Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Kamis, 19 November 2020.
Menurut LAPAN, benda jatuh antariksa merupakan benda dari luar angkasa yang memasuki atmosfer bumi hingga ketinggian kurang dari 120 km.
"Ada yang terbakar habis di atmosfer akibat gesekannya dan ada juga yang sampai ke permukaan bumi," kata humas LAPAN melalui keterangan pers tertulisnya.
Baca Juga: Viral Makan Popcorn Berlapis Emas Seharga Rp50 Juta, Netizen: di Atas Langit Masih Ada Hotman Paris
Baca Juga: Masih Didalami, Polisi Datangkan Saksi Ahli Forensik Demi Ungkap Wajah Pelaku Video Syur Mirip Gisel
Baca Juga: Beri Bocoran Soal Album Baru BE, BTS Bicara Soal Cerminan Kejujuran dan Tantangan di Tengah Covid-19
Awalnya benda jatuh antariksa hanya benda-benda alami seperti meteorit namun sejak dilakukannya peluncuran roket, benda jatuh antariksa dapat juga berupa benda buatan.
Benda buatan yang jatuh ke bumi adalah bagian dari sampah antariksa karena tidak memiliki fungsi lagi.
Meteorit, kata dia, merupakan batuan antariksa yang berasal dari batuan di tata surya terdiri dari pecahan asteorid, komet, atau batuan tata surya lainnya. Meteorit biasa jatuh di suatu tempat di bumi.