PEMBRITABOGOR.COM - Peretas Bjorka kembali mencuri perhatian publik setelah kembali membocorkan data sensitif para pejabag. Kali ini, data yang diklaim berasal dari server Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) milik pemerintah Indonesia menjadi targetnya. Data yang dibocorkan berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sejumlah tokoh, termasuk Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri kabinetnya.
Insiden kebocoran data ini pertama kali terungkap dari unggahan akun X @FalconFeedslo pada Kamis, 18 September 2024.
Dalam unggahannya, akun tersebut menampilkan tangkapan layar yang berisi data pribadi berupa NIK dan NPWP dari beberapa menteri serta keluarga Presiden Jokowi.
"Seorang anggota breach forum mengklaim telah mendapatkan data dari Direktorat Jenderal Pajak. Data tersebut termasuk informasi pribadi milik otoritas pajak pemerintah Indonesia," tulis akun @FalconFeedslo.
Data yang diungkap termasuk informasi pribadi seperti nama lengkap, NIK, NPWP, alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir dari beberapa tokoh penting di Indonesia.
Selain data milik Presiden Jokowi, akun tersebut juga menyebutkan nama-nama anggota keluarganya seperti Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang turut menjadi korban kebocoran data. Tak hanya itu, data milik sejumlah menteri juga termasuk dalam daftar bocoran tersebut.
Menteri yang disebut-sebut terkena dampak kebocoran data ini antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Semua data pribadi mereka diduga akan disebarkan secara luas oleh peretas.
Lebih mengejutkan lagi, akun tersebut menyebut bahwa Bjorka juga menawarkan sebanyak 6 juta data NPWP dan NIK warga negara Indonesia lainnya untuk dijual dengan harga sekitar Rp150 juta.