Network
Endorsement, paid promote, dan partnership pada dasarnya memiliki cara kerja yang sama. Pemasar menggunakan jasa para influencer atau orang yang terkenal dan memiliki banyak pengikut di media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, atau YouTube.
Influencer yang memiliki banyak pengikut akan memiliki jangkauan luas untuk memasarkan produk. Pemasaran di media sosial menonjolkan konten-konten yang tujuannya menarik perhatian calon pembeli.
Foto produk, video, penulisan redaksi kata, dan durasi, menjadi hal yang sangat mempengaruhi ketertarikan calon pembeli di media sosial.
2. Word of Mouth (WOM)
Jika dulu pemasaran dengan jenis word of mouth banyak dilakukan secara langsung, saat ini, melalui pemasaran digital, word of mouth dapat dilakukan dengan menulis review atau testimoni akan sebuah produk atau jasa.
WOM yang banyak dilakukan saat ini dapat mudah dilihat oleh siapapun, seperti pada lama Google. Jika Anda memberikan kualitas produk atau layanan yang baik, maka dengan mudah calon pembeli akan melihat, sejalan juga dengan produk atau layanan yang buruk.
Baca Juga: Boling ke Dramaga Bogor, Ptl Bupati Iwan Setiawan Resmikan Puskesmas hingga Jalan
Kekuatan pemasaran melalui WOM tidak perlu diragukan lagi, karena dengan melihat review konsumen akan dengan mudah memutuskan untuk membeli atau tidak.
