PR BOGOR - Pelaksanaan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jawa Barat 2020 dinilai tidak transparan.
Pasalnya, seoran calon siswa dari jalur afirmasi tidak terima oleh sekolah tujuan meski sudah ada bukti kalau dia masuk dalam kategori tidak mampu.
Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Jawa Barat Illa Setiawan menilai, sistem PPDB Jabar 2020 yang dilakukan secara daring membuat proses penerimaan siswa baru tidak transparan.
Baca Juga: Seventeen Rilis Album ke-7, Lagu Left & Right Diciptakan untuk Beri Pesan Optimis Bagi Kaum Milenial
Di lain pihak, banyaknya orang tua yang melporkan masalah-masalah PPDB Jabar tahap pertama.
Calon siswa tidak bisa mengetahui alasan tidak diterima di sekolah tujuan saat pengumuman PPDB sehingga menjadi bingung, termasuk siswa dari jalur afirmasi.
"Sangat tidak transparan, mereka (calon siswa afirmasi) dikalahkan karena apa? Karena nilai, jarak atau apa?" kata Illa saat berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Selasa 23 Juni 2020.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Perbolehkan Pelaksanaan Haji 2020, Warga dari Luar Negeri Tetap Dilarang Masuk
Padahal, beberapa calon siswa afirmasi yang tidak diterima memiliki bukti keikutsertaan program penanganan kemiskinan dari pemerintah. Dari segi jarak rumah ke sekolah juga dekat.