1. Cerpen yang berjudul “Robohnya Surau Kami”, karena cerpen tersebut sangat mendidik. Cerpen tersebut menggambarkan bahwa zaman sekarang semakin sedikit kaum muslim yang beribadah di masjid atau surau.
Sekalipun banyak yang beribadah namun sering melupakan istri dan anak, artinya beribadah terus tanpa berusaha/bekerja juga keliru.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 64, Makna Ungkapan Kutipan Novel
2. Tokoh yang saya sukai adalah Ajo Sidi, karena tokoh ini sangat baik, ia mengingatkan Haji Saleh untuk seimbang antara bekerja dan beribadah. Tokoh yang tidak saya sukai adalah Haji Saleh, karena terlalu cepat mengambil keputusan dan melakukan bunuh diri.
3. Ada, kalimat ini “Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang.
Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu sendiri, hingga mereka kocar-kacir selamanya.
Itulah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.”
Maknanya bagiku yakni kalimat tersebut mengingatkan kita akan pentingnya bekerja untuk keberlangsungan hidup keturunan kita dan kelestarian alam.
4. Kalimat rekomendasi: Teman, kamu harus membaca cerpen ini. Bagus sekali karena mengandung pesan moral atau pembelajaran yang akan berguna bagi kehidupan kita kelak di masa depan. Pesannya bahwa kita harus bekerja dan berusaha untuk kepentingan banyak orang.