PEMBRITABOGOR.COM - Tottenham Hotspur berhasil meraih kemenangan gemilang dengan mengalahkan Manchester United 3-0 di Stadion Old Trafford, Minggu malam.
Kemenangan ini menjadi momentum penting bagi Tottenham di Liga Inggris, sementara Manchester United kembali menghadapi masalah dalam konsistensi permainan.
Gol-gol kemenangan Tottenham dicetak oleh Brennan Johnson, Dejan Kulusevski, dan Dominic Solanke.
Dengan kemenangan ini, Tottenham naik ke peringkat delapan klasemen dengan koleksi 10 poin dari enam pertandingan.
Di sisi lain, Manchester United terpuruk di posisi 12 dengan hanya mengumpulkan 7 poin.
Jalannya Pertandingan Tottenham Hotspur vs Manchester United
Tottenham tampil dominan sepanjang pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 62 persen. Mereka juga mencatatkan 21 peluang tembakan, di mana 9 di antaranya tepat sasaran.
Sebaliknya, Manchester United tampil kurang terorganisir dan gagal memanfaatkan peluang yang ada.
Sejak awal pertandingan, tim tuan rumah terlihat kesulitan menghadapi tekanan dari Tottenham. Gol pertama datang dari Brennan Johnson pada menit ketiga.
Gol ini berawal dari kesalahan lini belakang United yang gagal membuang bola dengan baik, sehingga Micky van de Ven berhasil merebut bola dan mengirimkannya kepada Johnson yang tanpa ragu menaklukkan Andre Onana, kiper United.
Setelah gol cepat tersebut, United berusaha bangkit dan mencoba menekan. Namun, usaha mereka kurang efektif dengan serangan yang tak membahayakan lini belakang Tottenham.
Bahkan, Tottenham hampir menggandakan keunggulan saat tendangan Johnson mengenai tiang gawang.
Masalah bagi United semakin bertambah setelah kapten mereka, Bruno Fernandes, mendapatkan kartu merah langsung di babak pertama.
Bruno melakukan pelanggaran keras terhadap James Maddison, membuat wasit tak ragu mengusirnya dari lapangan. Bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama, United semakin tertekan.
Di awal babak kedua, Tottenham langsung memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan berhasil menambah keunggulan melalui Dejan Kulusevski pada menit ke-47.
Gol tersebut semakin memperlemah mental para pemain United, meskipun mereka masih berusaha menciptakan peluang.
Casemiro, salah satu pemain kunci United, hampir memperkecil ketertinggalan melalui tembakannya yang hanya menyamping tipis dari gawang Tottenham. Namun, Tottenham terus tampil solid dan mendominasi jalannya pertandingan.
Pada menit ke-77, Tottenham menambah penderitaan United dengan gol ketiga yang dicetak oleh Dominic Solanke. Gol ini memastikan kemenangan telak bagi tim tamu dan memperburuk situasi bagi United.
Hasil 3-0 ini sekaligus menambah tekanan terhadap manajer Manchester United, Erik ten Hag.
Manajer asal Belanda tersebut kini berada di bawah sorotan, mengingat hasil negatif yang terus menumpuk bagi tim asuhannya.
Dari delapan laga terakhir di semua kompetisi, United hanya berhasil memenangkan tiga pertandingan, yang memicu spekulasi mengenai masa depan Ten Hag di kursi manajer.
Erik ten Hag Tegaskan Tak Takut Dipecat
Meskipun menghadapi situasi sulit, Erik ten Hag menegaskan bahwa ia tidak khawatir dengan posisinya sebagai manajer.
Saat ditanya mengenai kemungkinan dipecat oleh petinggi klub, Ten Hag dengan tegas menyatakan bahwa ia tetap percaya dengan proses yang sedang dilakukan.
"Saya tidak memikirkan hal itu," ujar Ten Hag dalam wawancara dengan ESPN. "Kami sudah membuat rencana yang jelas musim panas lalu tentang apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana kami ingin membentuk tim ini. Tetapi kami sadar, semua itu membutuhkan waktu. Semua pihak di klub, mulai dari kepemilikan, staf, hingga pemain, sudah berada di jalur yang sama. Jadi, saya tidak khawatir."
Ten Hag juga mengungkapkan kekecewaannya atas gol-gol yang diterima timnya dalam dua pertandingan terakhir, termasuk saat imbang 1-1 melawan FC Twente di Liga Europa pekan lalu.
Ia menyoroti lemahnya pertahanan timnya, terutama saat bek Tottenham, Micky van de Ven, berhasil membawa bola dari lini belakang tanpa perlawanan untuk mencetak gol pertama di laga melawan Spurs.
"Sangat mengecewakan kebobolan dengan cara seperti itu lagi," kata Ten Hag. "Kami sudah membahasnya secara jelas di ruang ganti, tapi ternyata hal ini terjadi lagi. Ini tidak boleh terjadi, terutama setelah kami menyoroti kelemahan tersebut."
Kekalahan dari Tottenham membuat tekanan semakin besar pada Erik ten Hag. Dalam waktu dekat, Manchester United akan menghadapi dua laga penting, yakni tandang melawan FC Porto di ajang Liga Europa dan melawan Aston Villa di Liga Premier.
Baca Juga: Nyawa Ten Hag Cuma Hitungan Bulan Lagi di MU, Siap Dipecat Nih?
Pertandingan melawan Villa di Villa Park pada akhir pekan mendatang menjadi laga terakhir sebelum jeda internasional. Jika hasil negatif kembali terjadi, tuntutan agar Ten Hag dipecat kemungkinan akan semakin menguat.
Namun, Ten Hag tetap optimis dan percaya bahwa timnya masih bisa bangkit. "Selalu ada kesempatan di pertandingan berikutnya," tambahnya. "Kami harus belajar dari kesalahan. Kesalahan yang sama tidak boleh terulang dua kali dalam kurun waktu empat hari. Kami harus lebih disiplin dalam bertahan."
Dengan hasil yang kurang memuaskan belakangan ini, masa depan Ten Hag di Manchester United kini menjadi salah satu topik yang paling diperbincangkan oleh penggemar dan pengamat sepak bola. Akankah ia bisa membalikkan situasi? Hanya waktu yang akan menjawab.***