Jokowi Klaim Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan karena Soekarno yang Minta, Benarkah?

Tayang: 1 Oktober 2024, 13:00 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Baju adat Kustin yang dipakai Jokowi saat upacara pengibaran bendera HUT ke-79 RI di IKN Nusantara.
Baju adat Kustin yang dipakai Jokowi saat upacara pengibaran bendera HUT ke-79 RI di IKN Nusantara. /Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA

PEMBRITABOGOR.COM - Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang gencar dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kerap disinggung sebagai kelanjutan dari gagasan para pendahulunya, termasuk Presiden Soekarno dan Soeharto.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi menegaskan bahwa dirinya hanya bertindak sebagai eksekutor dari wacana yang sudah ada sejak lama.

Namun, klaim ini mendapat berbagai tanggapan kritis, salah satunya dari aktor Fedi Nuril dan akun @mazzini_gsp, yang mempertanyakan validitas pernyataan tersebut dengan bukti sejarah yang berbeda.

Dalam sebuah pidato di Rakornas Baznas tahun 2024, Presiden Jokowi menyebut bahwa gagasan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan sudah ada sejak era Presiden Soekarno.

"Bung Karno tahun 60an sudah menggagas untuk kepindahan ibu kota. Pak Harto juga menggagas kepindahan ibu kota. Kalau saya itu hanya mengeksekusi," kata Jokowi di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, 25 September 2024.

Menurut Jokowi, gagasan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Bappenas setelah dirinya dilantik menjadi Presiden pada 2014.

Fedi Nuril hingga Akun X @mazzini_gsp Kritik Klaim Jokowi Pindah Ibu Kota karena Soekarno

Artis Fedi Nuril.
Artis Fedi Nuril.

Namun, pernyataan Jokowi ini memancing kritik dari beberapa pihak. Salah satunya adalah Fedi Nuril, aktor yang dikenal lewat perannya dalam film Ayat-Ayat Cinta.

Fedi mengkritisi pernyataan Jokowi dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964, yang menyatakan bahwa Jakarta tetap menjadi ibu kota negara.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub