Jadi Pengganti Tia Rahmania di DPR, Ini Profil Lengkap Bonnie Triyana

Pembrita Bogor - 26 Sep 2024, 15:00 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Sejarawan Bonnie Triyana menggantikan Tia Rahmania di DPR. Tia Rahmania dipecat oleh PDIP.
Sejarawan Bonnie Triyana menggantikan Tia Rahmania di DPR. Tia Rahmania dipecat oleh PDIP. /Foto: Instagram @bonnietriyana/

PEMBRITABOGOR.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memecat salah satu calon anggota DPR terpilih dalam Pemilihan Legislatif 2024, Tia Rahmania. Pemecatan tersebut membuat Tia batal dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, meskipun sebelumnya sudah berhasil memenangkan kursi di Pileg 2024.

Keputusan ini tercantum dalam Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Nomor 1368 Tahun 2024, yang dikeluarkan pada 23 September 2024.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua KPU, Mochamad Afifudin, tertulis jelas bahwa ada perubahan terkait penetapan calon anggota DPR terpilih dari PDIP di dua daerah pemilihan (Dapil), yaitu Jawa Tengah V dan Banten I.

"Menetapkan perubahan penetapan calon terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan Umum tahun 2024 terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemilihan Jawa Tengah V dan Banten I sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini," tulis Afifudin dalam surat tersebut, yang dirilis pada 26 September 2024.

Dengan pemecatan Tia Rahmania, posisinya sebagai calon terpilih dari Dapil Banten I otomatis digantikan oleh Bonnie Triyana, seorang sejarawan dan politikus dari PDIP yang berada di urutan kedua suara terbanyak.

Dalam surat keputusan itu juga dijelaskan bahwa Tia Rahmania diberhentikan dari keanggotaan partai, yang membuatnya tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPR.

"Menggantikan calon terpilih atas nama Tia Rahmania (peringkat suara sah ke-1, nomor urut 2). Tia Rahmania tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR karena yang bersangkutan diberhentikan dari anggota partai," jelas keterangan surat keputusan tersebut.

Siapa Bonnie Triyana?

Penggantian posisi Tia Rahmania oleh Bonnie Triyana tentu menarik perhatian publik. Selain dikenal sebagai politikus PDIP, Bonnie juga dikenal luas di kalangan akademisi dan sejarawan.

Lahir di Rangkasbitung, Banten, pada 27 Juni 1979, Bonnie telah menorehkan banyak prestasi dalam bidang sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Bonnie merupakan lulusan Jurusan Sejarah dari Universitas Diponegoro, Semarang, pada tahun 2003. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang sejarah di Universitas Indonesia.

Kiprah akademisnya tidak hanya berhenti di sana, Bonnie dikenal sebagai sosok yang aktif berkontribusi dalam dunia sejarah, baik sebagai penulis maupun kurator.

Dalam perjalanan kariernya, Bonnie memiliki sejumlah kontribusi penting di bidang sejarah. Pada tahun 2003, ia bersama Budi Setiyono menjadi editor buku yang memuat kumpulan pidato-pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Selain itu, pada 2010, Bonnie mendirikan Historia, sebuah majalah yang fokus pada sejarah Indonesia. Majalah tersebut menjadi referensi penting bagi generasi muda yang ingin mempelajari sejarah bangsa dengan pendekatan yang mudah dipahami.

Tak hanya sebagai pendiri majalah sejarah, Bonnie juga turut terlibat dalam upaya pelestarian situs sejarah.

Pada 2012, ia berperan penting dalam penyelamatan Gedung Sarekat Islam di Semarang, sebuah bangunan bersejarah yang memiliki nilai penting bagi pergerakan nasional. Upaya penyelamatan ini diakui sebagai salah satu langkah signifikan dalam menjaga warisan sejarah Indonesia.

Enam tahun kemudian, pada 2018, Bonnie juga membantu Pemerintah Kabupaten Lebak mendirikan Museum Multatuli, yang terletak di kota kelahirannya, Rangkasbitung.

Museum ini didirikan untuk memperingati tokoh penting dalam sejarah perlawanan terhadap kolonialisme Belanda, Eduard Douwes Dekker, atau yang lebih dikenal dengan nama pena Multatuli.

Tidak berhenti di sana, Bonnie juga sempat diundang sebagai kurator tamu dalam pameran Revolusi Nasional Indonesia yang digelar di Amsterdam pada tahun 2022.

Pameran ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah revolusi Indonesia kepada masyarakat Eropa, khususnya Belanda.

Pameran ini pun mendapat perhatian luas dan dipuji karena penyajiannya yang memadukan aspek visual dan narasi sejarah yang mendalam.

Hingga saat ini, Bonnie Triyana masih aktif sebagai Redaktur Senior di majalah Historia.

Perannya di dunia sejarah terus berlanjut, baik melalui tulisan-tulisan akademis maupun proyek-proyek kuratorial yang ia tangani.

Dengan segudang pengalaman dan kontribusi dalam bidang sejarah, Bonnie Triyana kini menggantikan posisi Tia Rahmania di DPR dari Dapil Banten I.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub