Jokowi Tanggapi Data Dirinya Dijual oleh Bjorka: Wajar, Sudah Biasa ini di Negara Lain

Tayang: 20 September 2024, 16:00 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai meresmikan pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (18/9).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai meresmikan pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (18/9). /Foto: ANTARA

PEMBRITABOGOR.COM - Nama Bjorka kembali membuat geger warganet setelah berhasil membobol data penting dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Data yang diambil termasuk informasi pribadi keluarga Presiden Joko Widodo.

Dalam data yang bocor, tercatat nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) milik Presiden Joko Widodo beserta keluarganya, seperti Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Tidak hanya itu, beberapa menteri dalam kabinet juga turut menjadi korban kebocoran data ini.

Kasus ini memicu respons cepat dari Presiden Joko Widodo yang memberikan pernyataan terkait pencurian data keluarganya.

Presiden Jokowi tegaskan dirinya sudah memerintahkan berbagai lembaga terkait untuk segera menangani kasus ini, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Keuangan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Saya sudah instruksikan kepada Kominfo dan Kemenkeu untuk segera memitigasi masalah ini. Termasuk juga BSSN, saya minta untuk segera mengambil langkah cepat," ujar Jokowi ketika ditemui di Boyolali pada 19 September 2024.

Bjorka diduga kembali bocorkan data 6 juta warga termasuk di dalamnya data milik keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Bjorka diduga kembali bocorkan data 6 juta warga termasuk di dalamnya data milik keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Ia menambahkan, kebocoran data seperti ini bukanlah sesuatu yang baru terjadi di Indonesia dan bukan pula masalah yang hanya terjadi di dalam negeri.

“Kasus seperti ini juga terjadi di berbagai negara lain. Mungkin saja karena kelalaian dalam menjaga keamanan kata sandi atau sistem pengelolaan data,” jelasnya.

Jokowi juga menyoroti kemungkinan adanya kelemahan dalam sistem penyimpanan data yang tersebar di banyak tempat, sehingga memberikan peluang bagi para peretas untuk mengeksploitasi celah yang ada.

Data Jokowi dan Para Menteri Dijual dengan Harga Murah

Informasi mengenai kebocoran data ini pertama kali terungkap dari unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @FalconFeedslo.

Dalam postingan tersebut, Bjorka mengklaim telah berhasil memperoleh data yang sangat sensitif dari Ditjen Pajak. 

Data tersebut mencakup informasi pribadi Presiden Jokowi dan keluarganya, serta beberapa menteri.

“Dalam file ini, kamu bisa mendapatkan data pribadi tentang Presiden Indonesia, anak-anaknya, serta menteri-menteri lainnya yang menurut saya tidak berguna,” tulis Bjorka dalam unggahannya di akun X tersebut.

File yang dibocorkan oleh Bjorka dikompresi menjadi 500 megabyte, namun ketika dibuka, isinya berjumlah sekitar 2 gigabyte yang berisi data pribadi dari sekitar 6 juta orang.

Data ini kemudian dijual di sebuah situs forum pelanggaran keamanan siber (breach forum) pada 18 September 2024.

Untuk file yang berisi data tersebut, Bjorka mematok harga 10.000 dolar AS, atau sekitar Rp153 juta. Harga ini terbilang sangat murah jika dibandingkan dengan harga mobil Toyota Avanza yang berkisar antara Rp239 juta hingga Rp303 juta.

Kebocoran data ini semakin memicu kekhawatiran publik mengenai keamanan data pribadi, terutama di tengah maraknya kasus peretasan yang menargetkan lembaga-lembaga penting di Indonesia.

Bjorka sebelumnya telah beberapa kali muncul dengan aksi-aksi serupa, di mana ia membocorkan data pribadi dari sejumlah pejabat tinggi di Indonesia.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub