Network
PEMBRITABOGOR.COM - Indra Septiarman, pembunuh gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman. Pelaku berhasil ditangkap pada Kamis, 18 September 2024, setelah sempat buron selama dua minggu.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, berbicara mengenai penangkapan tersebut.
"Alhamdulillah, tersangka sudah kami amankan. Penangkapan dilakukan setelah proses penyisiran intensif di sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka," ujar Faisol Amir saat memberikan keterangan resmi kepada media.
Penangkapan dilakukan di wilayah Padang Kabau, Kayu Tanam, tempat di mana tersangka bersembunyi sejak dua pekan lalu.
Tersangka saat ini sudah diamankan di Mapolres Padang Pariaman, dan pihak kepolisian sedang mempersiapkan proses rilis resmi terkait penangkapan tersebut.
"Sekarang sedang kami persiapkan untuk rilis ke publik," tambah Faisol Amir.
Berikut profil dari pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman ini.
Profil Indra Septiarman
Indra Septiarman lahir di Kayu Tanam, Padang Pariaman, pada 7 September 1998.
Meskipun masih berusia muda, rekam jejak kriminalnya cukup mencengangkan.
Sebelum terjerat kasus pembunuhan Nia, ia sudah tercatat sebagai mantan residivis dalam kasus pencabulan dan narkoba.
Status Indra yang belum menikah serta pengangguran semakin memperlihatkan kondisi hidupnya yang tak stabil.
Berdasarkan informasi dari akun X @dhemit_is_back, Indra tinggal di Korong Pasa Surau, Pasa Juha, Guguak, 2 X 11 Kayu Tanam, di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Akun tersebut mengunggah informasi mengenai biodata dan alamat Indra, serta dugaan keterlibatannya dalam pemerkosaan dan pembunuhan Nia Kurnia Sari pada Jumat, 6 September 2024.
Saksi mata sempat melaporkan bahwa Indra terlihat meminjam sebuah cangkul selama dua jam sebelum menunjukkan tanda-tanda kegelisahan usai membunuh Nia.
Pakaiannya pun tampak terkena tanah, yang semakin menguatkan bahwa ia adalah otak di balik pembunuhan keji tersebut.
Keterangan ini menjadi salah satu petunjuk yang dipegang oleh pihak kepolisian untuk menangkapnya.
Setelah membunuh Nia, Indra langsung melarikan diri dari tempat kejadian. Ia dikabarkan meninggalkan lokasi dengan membawa tas ransel tanpa alas kaki.
Beberapa hari setelah kejadian, polisi menemukan tas yang diduga milik tersangka, yang menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan.
Selama dua minggu, ia berhasil bersembunyi di lokasi-lokasi terpencil yang jauh dari pemukiman warga. Pelarian Indra akhirnya terhenti di daerah Padang Kabau, Kayu Tanam dan langsung diringkus polisi.***
