"Namun, kenyataannya bisa saja memecah belah kita, karena doktrin dan pengakuan masing-masing agama berbeda. Yang benar-benar mendekatkan kita adalah dengan menciptakan hubungan yang berbeda-beda antara kita, dengan selalu menjaga ikatan persahabatan," ujarnya.
Paus menegaskan bahwa hubungan antar-umat beragama ini harus didasarkan pada komitmen bersama untuk mencari kebenaran dengan mempelajari tradisi agama satu sama lain dan memenuhi kebutuhan spiritual masing-masing.
"Meneguhkan umat beragama dan kemanusiaan adalah inspirasi yang harus kita ikuti dan juga menjadi judul dalam deklarasi bersama yang telah disiapkan dalam kesempatan ini," tutur Paus Fransiskus.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan yang ketiga setelah kunjungan Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Paus Fransiskus melakukan kunjungan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik dari 3 hingga 13 September 2024, mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Perjalanan 11 hari ini menjadi salah satu lawatan terpanjangnya selama 11 tahun kepemimpinannya atas Tahta Suci Vatikan.***