Ridwan Kamil: Nggak Kepikiran 'Ngelamar' Buat Jakarta, ke Sini Ditugasin sama Prabowo

Tayang: 2 September 2024, 13:00 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kedua kanan) berfoto dengan kader saat bersilaturahmi ke DPD Partai Golkar DKI Jakarta, di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kedua kanan) berfoto dengan kader saat bersilaturahmi ke DPD Partai Golkar DKI Jakarta, di Jakarta, Sabtu (24/8/2024). /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc

PR BOGOR - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil, yang dikenal dengan sapaan Kang Emil, ungkap bahwa dirinya tidak pernah berniat untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Ia menegaskan bahwa pencalonannya adalah hasil arahan dari partai politik dan Prabowo Subianto, bukan keinginannya pribadi.

"Ini bukan keputusan yang saya ambil sendiri. Saya sebenarnya tidak melamar untuk Jakarta, melainkan ditugaskan oleh partai, karena waktu itu ditanya 'Kang Emil bagaimana?' Saya jawab, saya lebih nyaman di Jawa Barat," ungkapnya dalam acara peluncuran relawan Jalak Nasional serta deklarasi kolaborasi komunitas relawan di Berkala Coffee, Jakarta Selatan, pada Minggu, 1 September 2024.

Sebagai gubernur Jawa Barat yang populer, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa dirinya memiliki tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi di wilayah tersebut.

"Di Jawa Barat, tingkat persetujuan terhadap saya mencapai 90 persen, dan keinginan masyarakat agar saya tetap menjadi gubernur mencapai 70 persen," tambahnya.

Namun, meskipun begitu, Ridwan Kamil tetap siap mengemban tugas di mana pun dia ditempatkan oleh partai, termasuk jika harus bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024.

Menurutnya, Prabowo Subianto dan partai menilai Jakarta membutuhkan sosok teknokrat yang mampu memikirkan masa depan kota setelah tidak lagi menjadi ibu kota.

"Saya memang merasa lebih nyaman di Jawa Barat, tapi arahan partai dan Pak Prabowo mengatakan bahwa Jakarta butuh teknokrat yang bisa memahami apa yang terjadi setelah ibu kota pindah. Kebetulan saya adalah kurator IKN, jadi saya tahu risiko dan konsekuensi perpindahan populasi ke Ibu Kota Nusantara," katanya.

Dia menambahkan, perpindahan ibu kota akan meninggalkan banyak gedung kosong di pusat Jakarta, seperti di sekitar kawasan Monas, dan tantangan ini membutuhkan perhatian khusus.

"Kawasan Monas dan sekitarnya akan mengalami perubahan besar ketika pusat pemerintahan pindah ke IKN. Ini bukan tugas mudah, tapi saya siap menghadapi tantangan tersebut," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub