Rakyat Kena Pukul saat Aksi Tolak RUU Pilkada, eh Jokowi Malah Sibuk Bahas Izin Tambang dengan PBNU

Pembrita Bogor - 23 Agu 2024, 11:00 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberi keterangan setelah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberi keterangan setelah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. /Antara/Mentari Dwi Gayati/

PR BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki nama kecil Mulyono menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Pertemuan ini berlangsung di tengah berlangsungnya aksi unjuk rasa oleh para buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya yang menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik utama yang dibahas adalah mengenai perizinan tambang yang telah diberikan kepada PBNU serta rencana investasi organisasi tersebut di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Menurut Gus Yahya, pemerintah telah memberikan konsesi hingga terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada PBNU, dan mereka siap untuk mulai mengerjakan proyek tambang di lahan yang telah ditentukan.

"Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungan dan izin yang telah diberikan. Dengan adanya IUP, kami optimis bisa segera memulai aktivitas tambang di lokasi yang telah disetujui," ujar Gus Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta.

Gus Yahya menjelaskan bahwa lahan tambang yang diberikan oleh pemerintah kepada PBNU adalah tanah bekas tambang seluas 26 hektare.

Meski demikian, ia menambahkan bahwa saat ini baru sebagian kecil dari lahan tersebut yang telah dieksplorasi.

PBNU berencana untuk segera memulai produksi di lahan tambang tersebut, dengan target operasi dimulai pada awal tahun depan.

"Jika semua berjalan lancar, insyaAllah pada bulan Januari tahun depan kami sudah bisa mulai bekerja di lapangan," tambahnya.

Selain perizinan tambang, pertemuan tersebut juga membahas rencana besar PBNU untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan membeli lahan hingga 100 hektare.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub