PEMBRITA BOGOR - Ibadah haji di Indonesia terus menghadapi tantangan, terutama terkait dengan ketersediaan kuota jamaah yang terbatas serta biaya perjalanan yang semakin mahal.
Menanggapi hal ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyatakan bahwa kenaikan biaya haji dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep R Jayaprawira, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah perubahan pandangan Pemerintah Arab Saudi terhadap ibadah haji, yang kini dianggap sebagai bagian dari industri pariwisata.
Menurut Acep, Pemerintah Arab Saudi telah merubah konsepsi ibadah haji menjadi lebih dari sekadar kegiatan keagamaan, melainkan sebagai aspek pariwisata.
Dalam diskusi di kanal YouTube FMB9, Acep menyatakan, "Jadi mereka (Pemerintah Arab Saudi) melihatnya bukan hanya kegiatan keagamaan saja, tetapi juga sebagai wisata."
Konsekuensinya, jamaah yang melaksanakan ibadah haji harus membayar biaya tambahan saat mengunjungi tempat-tempat suci seperti Mina, Musdalifah, dan Arafah.
Acep menjelaskan, "Sehingga karena tourism jadi mesti bayar seperti kita masuk ke tempat-tempat wisata."
Alasan Biaya Perjalanan Haji Makin Naik
Sementara itu, Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj, menambahkan bahwa kenaikan biaya haji juga dipengaruhi oleh meningkatnya biaya penerbangan.