PEMBRITA BOGOR - Eks pimpinan Komnas HAM membuat seruan keprihatinan terkait kondisi penegakan hak asasi manusia yang kian mundur di tangan rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepanjang kampanye Pilpres 2024. Seruan ini dilakukan di AOne Hotel, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 9 Februari 2024.
Dalam hal ini, eks pimpinan Komnas HAM menyoroti intimidasi, intervensi, serta kekerasan yang dilakukan aparatur dan lembaga negara kepada relawan kampanye paslon selama Pilpres 2024.
Salah satu contohnya adalah kekerasan aparat terhadap relawan Ganjar Pranowo di Boyolali pada 30 Desember 2023 lalu.
Selain itu, ada juga kasus intimidasi aparat kepada Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Semarang Hadi Winoto untuk menceritakan kebaikan Presiden Jokowi pada 5 Januari 2024 lalu.
Ada juga kasus surat suara yang dicoblos sebelum waktunya yang terjadi di Taiwan beberapa waktu lalu. Ditambah isu pencurian start kampanye maupun alat peraga kampanye yang dirusak dengan sengaja selama Pilpres 2024.
Ifdhal Kasim, salah satu eks pimpinan Komnas HAM juga menyoroti intervensi, kekerasan, dan intimidasi yang marak dilakukan selama Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Harus Mundur sebagai Presiden Jika Ingin Dukung Gibran di Pilpres 2024
"Dalam Pilpres 2024 ini tidak boleh ada intervensi kepada rakyat untuk memilih paslon tertentu. Ada money politics lah, dan lainnya," ucap Ifdhal.