Selama PSBB Total Jakarta, Terdapat 3 Klaster Baru Mematikan, Pernikahan, Perkantoran, dan Keluarga

- 23 September 2020, 21:17 WIB
SEJUMLAH pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan.
SEJUMLAH pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan. /ANTARA/

PR BOGOR - Terdapat tiga klaster baru yang ditemukan Satgas Penanganan Covid-19 selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, klaster baru itu di antaranya klaster keluarga, perkantoran, dan Komunitas.

Kondisi ini didukung juga dengan data Satgas Covid-19, Kegiatan pernikahan mencapai 25 (0,01) Persen. klaster-klaster yang baru muncul ini berpotensi menjadi penularan Covid-19.

Baca Juga: Peduli Kemandirian Home Industry Kala Pandemi Covid-19, UNJ Bagikan Tips Negosiasi di Era Digital

Padahal sebelumnya klaster kegiatan pernikahan awalnya dianggap tidak mungkin terjadi penularan.

“Kegiatan pernikahan juga mulai muncul sekarang. Sudah 25 orang terinfeksi walaupun kecil tapi tetap dinyatakan berpotensi jadi tempat penularan Covid-19,” ucap Dewi, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, Rabu 23 September 2020.

Dewi menghimbau, masyarakat perlu mengantisipasi agar wabah virus corona tidak semakin meluas. Seluruh masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan. Selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: OTK Serang Masjid di Bandung, Berani-beraninya Mengaku Anak Kang Mus Preman Pensiun

Selain mematuhi protokol kesehatan, saran Dewi agar masyarakat menganggap orang lain adalah pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG sehingga ada kewaspadaan dari dalam diri

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x