PR BOGOR - Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah mengumumkan hasil peneyelidikan dan penyidikan kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo dengan menyimpulkan korban diduga kuat meninggal karena bunuh diri.
Dugaan tersebut kemudian mendapatkan respon yang kurang baik dari pihak keluarga Yodi Prabowo, terlebih orang tua editor Metro TV itu.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dri RRI, Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Hamidah Abdurrahman meyakini kuat, editor Metro TV Yodi Prabowo tidak bunuh diri akibat depresi.
Baca Juga: Akhirnya Tepat di 1.339 Hari Kenalan, Anak Bos Taksi Indra Priawan Resmi Pinang Artis Nikita Willy
Menurutnya, bisa saja pembunuhan Yodi Prabowo merancang kematian editor Metro TV itu dengan cara bunuh diri.
"Saya harap polisi tidak gegabah menyimpulkan almarhum Yodi bunuh diri, hanya dengan melihat sidik jari almarhum," ata Hamidah di Jakarta, Senin 27 Juli 2020.
"Karena bisa saja terjadi hal tersebut disengaja oleh pelaku untuk menutupi perbuatannya," ujar dia.
Baca Juga: Penuh Haru, 448 Anggota TNI Kembali Bertemu Keluarga Usai 13 Bulan Amankan Perbatasan RI-Malaysia
Hamidah menyebut, pihak Polda Metro Jaya pastinya bisa membedakan kasus bunuh diri dan kasus pembunuh berencana.