PR BOGOR - Setelah hampir dua pekan Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah di hadapan menteri hingga mengancam akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Ancaman reshuffle kabinet mengacu terhadap kinerja menteri yang dinilai masih belum optimal, utamanya dalam mengatasi krisis Covid-19.
Hanya saja, sampai sekarang narasi perombakan kabinet belum juga terimplementasi meski isu perombakan menteri ini terus bergulir di kalangan elemen masyarakat.
Baca Juga: Menolak Lupa 2 Jenderal Polisi dalam Kasus Buronan 17 Tahun Pembobol Bank BNI Maria Pauline Lumowa
Diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, Kamis 9 Juli 2020, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menanggapi kemungkinan pergantian menteri kesehatan yang merupakan mitra kerjanya.
Menurut Netty, persoalan intinya bukan pada pergantian menteri, tapi lebih bagaimana dampak dari adanya perombakan itu terhadap rakyat. Reshuffle atau tidak, semua kebijakan harus dilakukan untuk kepentingan rakyat.
“Jadi bukan sekadar marah-marah, tapi sejauh mana hal itu mendorong para menteri bekerja optimal menghasilkan kebijakan pro rakyat" kata Netty dalam keterangan media, Kamis, 9 Juli 2020.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Kawal Buronan Pembobol Bank BNI Rp1,7 T, Maria Pauline Mendarat di Indonesia
Selain itu Netty mengingatkan, video presiden gusar diunggah sekitar seminggu setelah kejadian.