Baca Juga: Erling Haaland Diincar Banyak Klub, Barcelona: Harganya Terlalu Mahal
Umbu sering menggelandang sambil membawa kantong plastik berisi kertas-kertas, yang tidak lain adalah naskah-naskah puisi miliknya.
Orang-orang menyebutnya "pohon rindang" yang menaungi bahkan telah membuahkan banyak sastrawan kelas atas, tetapi dirinya sendiri menyebut dirinya sebagai "pupuk" saja.
Bahkan, Umbu pernah dipercaya mengasuh rubrik puisi dan sastra di Mingguan Pelopor Yogya. Kemudian hari tuanya dihabiskan tinggal di Bali, sembari mengasuh rubrik Apresiasi di Bali Post.***