PR BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menterinya untuk mengevaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berjalan selama dua pekan terakhir.
Bahkan, Jokowi meminta adanya pendekatan yang lebih koersif terkait dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia yang menyentuh 1.012.350 orang.
Baca Juga: Kembali Hadir di Tahun Baru, ShopeePay Talk Bagikan Kiat Sukses Lewat Bisnis Franchise
Menurutnya, angka 1 juta kasus kumulatif Covid memiliki makna yang harus direnungi oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Memasuki 1 juta yg positif Virus Corona, barisan sakit hati????kadrun2 membully Pemerintahan Pak Joko Widodo yg sudah terusssssss bekerja keras menangani Pandemi COVID-19 Indonesia masih peringkat ke 19 Dunia Kita semua hrs bersabar jaga Semangat Kebersamaan & Prokes MERDEKA????????????.— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) January 26, 2021
Baca Juga: Bagunan Porak-poranda, Kerugian Gempa Bumi Majene dan Mamuju Ditaksir Rp829,1 Miliar
Menanggapi hal itu, Politisi PDIP Ruhut Sitompul melalui cuitannya di akun Twitter @ruhutsitompul, ia menyebut bahwa ‘barisan sakit hati’ justru melakukan bullying terhadap pemerintahan Jokowi.
Padahal, menurut Ruhut, pemerintah Jokowi telah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani pandemi Covid-19.
“Memasuki 1 juta yg positif Virus Corona, barisan sakit hati, kadrun2 membully Pemerintahan Pak Joko Widodo yg sudah terusssssss bekerja keras menangani pandemi Covid-19,” tulis Ruhut, dikutip PRBogor.com dari akun Twitter-nya, pada Rabu, 27 Januari 2021.