Network
PR BOGOR - Terhitung mulai tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021, seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), GeNose C19 pendeteksi Covid-19 mulai bisa diakses di sejumlah titik mobilitas.
Seperti diberitakan sebelumnya, alat deteksi Covid-19 GeNose C19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada telah mengantongi izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk dijadikan sebagai alat deteksi virus corona.
Alat ini akan tersedia di stasiun kereta api jarak jauh di Pulau Jawa, sehingga penumpang yang hendak menggunakan kereta api untuk mobilitas bisa mengguakan opsi GeNose C19 selain rapid tes, dan swab tes antigen.
Berbeda dengan rapid tes dan swab tes, cara kerja GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19 dilakukan dengan embusan napas.
Sebagaimana dilaporkan PMJ News, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terdapat dalam GeNose mengambil data dari embusan napas manusia.
GeNose C19 bekerja dengan mendeteksi pola senyawa VoC atau Volatile Organic Compound dalam embusan napas manusia. Pola VoC orang sakit dan orang sehat akan berbeda.
Alat yang dilengkapi dengan 10 sensor utama ini, mampu mengukur perbedaan kadar VoC itu secara lebih sensitif. VoC terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas.
Untuk menggunakan GeNose, seseorang akan diminta untuk mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung kemudian mendeteksi VoC. Data yang diperoleh dari embusan napas, diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil.
