Demi Cegah Stunting, BKKBN Ajak Para Keluarga Memprioritaskan Beli Makanan Bergizi Dibanding Rokok

26 Juni 2021, 15:13 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak keluarga Indonesia membeli makanan bergizi daripada rokok. /ANTARA

PR BOGOR - Kasus stunting di Indonesia hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan.

Pasalnya pada 2021, angka stunting di Indonesia tergolong cukup tinggi karena masih melebihi angka yang ditetapkan WHO yakni 20 persen.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengajak para keluarga di Indonesia lebih memprioritaskan membeli makanan bergizi dibanding rokok.

Baca Juga: Begini Cara RPH Kediri Mengubah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik, Warga Ikut Untung Dapat Kangkung Gratis

Hal itu disampaikannya dalam Expose Data Capaian Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu sebagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Keluarga Nasional ke-28 di Jakarta, Sabtu, 26 Juni 2021.

Hasto mengatakan, masyarakat perlu segera melakukan revolusi mental untuk mengedepankan gizi keluarganya.

"Rakyat juga harus melakukan revolusi mental, harus ada upaya keras untuk mendorong perubahan pola pikir sehingga anggota keluarga lebih memprioritaskan pendapatannya untuk pemenuhan makanan bergizi ketimbang konsumsi rokok," ujarnya dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Antara, Sabtu, 26 Juni 2021.

Baca Juga: 5 Tips yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksinasi Covid-19

Menurut dia, selama ini keluarga miskin bisa menghabiskan ratusan ribu rupiah hanya untuk membeli rokok.

Hasto pun menyarankan jika uang tersebut lebih baik dialihkan untuk membeli makanan bergizi karena jauh lebih bermanfaat untuk pencegahan stunting pada anak.

Dalam penuturannya, semua pihak harus bahu membahu dalam melakukan sosialisasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat.

Baca Juga: Info Vaksinasi Massal Gratis di Jawa Barat, Mulai dari Lokasi, Tanggal hingga Link Pendaftaran

"Sosialisasi dan peningkatan pemahaman masyarakat tersebut harus dilakukan oleh semua pihak bersama-sama secara masif," kata dia.

Lebih lanjut kata Hasto, perlu adanya upaya perubahan pola pikir dari masyarakat untuk menyediakan protein hewani dalam rangka pemenuhan gizi seimbang.

Sumber protein hewani tersebut bisa dimanfaatkan dari alam sekitar yang cukup terjangkau seperti ikan dan telur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok, Minggu 27 Juni 2021: Kamu Bersemangat Atas Peluang Baru di Tempat Kerja

"Marilah kita melakukan sosialisasi mengubah mindset karena sebetulnya kemampuan alam di sekitar keluarga dan masyarakat untuk menyediakan protein hewani sebetulnya cukup," tutur Hasto.

Menurutnya, untuk mendapatkan makanan bergizi tidak terlalu sulit karena faktanya memang cukup tersedia.

Akan tetapi, mindset anggota keluarga untuk menyusun pola makan-lah yang masih butuh perhatian.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler