PEMBRITABOGOR.COM - Peristiwa tragis terjadi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada Rabu, 18 September 2023, di mana seorang kepala rumah tangga berinisial HS (26 tahun) ditemukan tewas dalam insiden tersebut.
Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah muncul spekulasi bahwa perampokan tersebut terkait dengan konten house tour yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, rumah milik HS yang berwarna hijau diperlihatkan secara rinci.
Namun, pihak kepolisian cepat-cepat membantah isu yang beredar. "Antara korban, HS, dan pelaku, D (30 tahun), sebenarnya saling mengenal satu sama lain," ungkap AKP Teguh Kumara, Kasat Reskrim Polres Bogor, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, 23 September 2023.
Motif Pelaku Perampokan Maut di Pamijahan Terungkap
Menurut penjelasan Teguh, pelaku D telah menggadaikan sebuah mobil kepada HS senilai Rp 23 juta.
"Korban selalu menagih pembayaran yang tidak mampu dilakukan D. Hal ini mendorong D untuk melakukan tindakan kriminal guna mengambil barang-barang berharga dari HS," jelasnya.
Barang-barang yang dicuri dalam perampokan itu meliputi sebuah mobil Mitsubishi Xpander, Toyota Calya yang digadaikan, serta perhiasan emas.
Selain HS, ada tiga anggota keluarga lainnya yang menjadi korban, yaitu RF (27 tahun), istri HS, NN (55 tahun), ibu HS, dan AL (10 tahun), anak mereka.
Dari keempat korban, HS tewas, sementara yang lainnya mengalami luka parah.
Teguh juga mengungkapkan bahwa perampokan ini telah direncanakan selama lima hari sebelum kejadian.
"Rencana tersebut disusun di bengkel milik pelaku D yang berlokasi di Kampung Moyan," tambahnya.
Pada malam sebelum kejadian, tepatnya pukul 23.00 WIB, D dan seorang rekan berinisial S mendatangi rumah HS dengan mengendarai motor Yamaha NMax.
Mereka telah mempersiapkan kunci pas dalam bagasi motor dengan niat melakukan tindakan kekerasan. HS menerima kedatangan mereka dengan baik, bahkan menawarkan kopi dan mengonsumsi minuman keras yang dibawa oleh D dan S.
Ketika situasi berubah menjadi mencekam, sekitar pukul 03.00 WIB pada Rabu, HS dalam kondisi mabuk, diserang oleh D yang memukul kepalanya dengan kunci pas. S juga terlibat dalam serangan tersebut, membekap mulut HS menggunakan kain lap dan mengikat lehernya dengan kabel.
Selanjutnya, S masuk ke dalam rumah untuk menganiaya RF, NN, dan AL sebelum mengambil barang-barang berharga seperti emas serta kunci mobil Xpander dan Calya.
Setelah menganiaya HS, jasadnya dimasukkan ke dalam mobil Calya. D dan S kemudian menggunakan Xpander untuk pergi, tetapi rencana mereka untuk memindahkan jasad HS terpaksa dibatalkan karena di lokasi kejadian sudah banyak orang.
"Kedua tersangka adalah pekerja harian lepas, sedangkan korban sehari-hari berprofesi sebagai sopir Grab dan juga terlibat dalam jual beli kendaraan bermotor," kata Teguh menambahkan.***