PEMBRITA BOGOR - Anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, berinisial AP (19) mengalami nasib tragis setelah diduga menjadi korban pencabulan dan kini tengah hamil lima bulan.
Sang ibu, D, menjadi saksi perubahan yang dialami AP setelah memeriksa perut dan payudara anaknya. Dengan nada khawatir, D mengungkapkan, "Saya lihat pas lagi tidur kok perutnya makin gede. Jangan-jangan anak saya hamil."
Perasaan cemas D semakin menguat setelah hasil tes kehamilan dengan testpack menunjukkan hasil positif. Untuk memastikan kembali kondisi anaknya, D membawa AP ke puskesmas terdekat.
"Saat diperiksa dan saya tanya berapa bulan, kata petugas puskesmas hamilnya antara 5-6 bulan," jelas D.
"Pengen ketangkep orangnya," kesal D usai anaknya jadi korban pencabulan.
Polsek Tanjungsari Datangi Rumah Korban Pencabulan
Polsek Tanjungsari bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Bogor segera melakukan penyelidikan terkait dugaan pencabulan yang dialami AP.
Mereka melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) di Kp Pasir Angin Desa Sukarasa. Kasus ini mencuat setelah informasi tentang perbuatan cabul yang dialami oleh AP tersebar luas di media sosial.
Namun, AP dan keluarganya tidak ditemukan di rumah saat tim kepolisian datang pada Selasa, 21 Mei 2024 pukul 17.00 WIB.
Polisi bertemu dengan paman korban bernama Winata serta Umar, Ketua RT setempat. Mereka berkata korban dan keluarganya sudah tidak berada di tempat sejak Senin, 20 Mei 2024.