Acara launching di rangkai dengan talkshow Wali Kota Bogor, Bima Arya selaku keynote speaker dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bogor, Rahmat Hidayat bersama Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (KUKM Dagin) Kota Bogor, Atep Budiman sebagai speaker.
Bima Arya memberikan apresiasi atas aplikasi yang telah dilahirkan sebagai inovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga Kota Bogor khususnya.
"Pastinya aplikasi ini hanyalah sekedar aplikasi buatan manusia, bisa berjalan atau tidak sama seperti aplikasi lain, tapi di tangan pimpinanlah bagaimana sistem ini terus berjalan," kata Bima Arya.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial Erick Thohir Bikin Surat Tak Pernah Jadi Narapidana sebagai Syarat Cawapres
Selama hampir 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor, Bima Arya mengaku belajar banyak hal dalam menjalani tanggung jawab membuat warga menjadi lebih baik dan bukan sesuatu yang mudah untuk membangun kultur tersebut. Secara teori kata dia, perubahan sosial ditentukan oleh tiga hal, yaitu aktor, struktur dan kultur.
“Dulu saya percaya ketiga-tiganya. Hari ini saya menyimpulkan bahwa tidak bisa kita jika tidak memiliki target dan fokus, jadi bagi saya aktor yang terpenting adalah, mencetak aktor-aktor yang kemudian membuat struktur dan membangun kultur, itu adalah kuncinya,” jelasnya.
Bima Arya mengungkapkan, aplikasi yang dibuat secara luar biasa itu tidak bisa ditolak, namun aplikasi ini juga tidak ada artinya jika tidak dihargai atau kemudian tidak direspon oleh masyarakat, dan tidak dirawat sehingga menjadi tidak jelas.
Baca Juga: 2023 PMRC SEA VS PEL: Daftar Tim, Prize Pool, Format, Jadwal, dan Cara Nonton Live Streaming
Menurutnya, sistem yang dibangun tergantung panglimanya dan yang menjalaninya. Ke depan Kota Bogor memiliki banyak hal yang harus dijaga dan dipertahankan, apa yang baik harus tetap baik dan yang belum baik harus disempurnakan.
"Dalam 10 tahun terakhir saya melihat ada satu hal positif di Kota Bogor yaitu percaya bahwa prestasi menentukan posisi dan percaya keringat serta kerja keras ada hikmahnya. Keduanya menjadi modal utama sehingga semua memiliki kesempatan yang rata dan sama tanpa harus membangun kedekatan dengan berakrobat. Kreasi, inovasi dan kompetisi, fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) akan membuka jalan dengan lapang serta kesempatan untuk melayani warga Kota Bogor dengan lebih baik. Ini yang saya kira harus dijaga," tegas Bima Arya.