“Pesawat ini jenis baling-baling, biasanya digunakan jarak pendek. Jadi bisa Yogya-Semarang nanti lebih ekonomis. Sekarang di Indonesia banyak peminatnya, karena apa? Karena saat lewat tol masih suka terjebak macet. Selain itu, berkaitan pula dengan bahan bakar. Dalam dunia penerbangan, bahan bakar masuk dalam most operasional, begitu juga aftur. Nah, baling-baling ini lebih irit dari jet,” kata Ilham.
Lebih lanjut, Ilham menargetkan, pesawat R-80 tersebut dapat terwujud paling lambat 2024 mendatang. Sementara untuk sertifikasi pesawat terbang dibutuhkan waktu kurang lebih 2026.
Baca Juga: Petani Kopi di Bogor Diharapkan Bisa Kembangkan Produk Unggulan
“2025 mungkin penerbangan perdana. Nanti 2026 baru ada pesawat R-80. Sejauh ini bapak cukup terlibat dalam pembuatan pesawat ini, terutama dalam hal konsep, keseharian pekerjaan, dan mengawasi makro, dan sebagainya,” ucap Ilham.***