Para Penyandang Tunanetra yang Gigih Menghafal Alquran

- 4 Desember 2019, 16:08 WIB
Salah seorang penghafal Alquran tunanetra melantunkan ayat suci pada pengajian yang digelar di Gedung PPIB, Kota Bogor, Rabu (4/12/2019). Meskipun dalam keterbatasan fisik, para penyandang tunanetra bisa menjadi penghafal Alquran.*
Salah seorang penghafal Alquran tunanetra melantunkan ayat suci pada pengajian yang digelar di Gedung PPIB, Kota Bogor, Rabu (4/12/2019). Meskipun dalam keterbatasan fisik, para penyandang tunanetra bisa menjadi penghafal Alquran.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/"PR"/

Saat ini, dari 40 anggota tunanetra yang bergabung dalam Yayasan Ashaba, ada beberapa orang yang sudah mampu menghafal Alquran hingga 10 juz. Mayoritas yang bergabung dari berbagai kategori usia, ada yang muda hingga yang tua seusianya. Nantinya, para penghafal Alquran tersebut akan diuji setiap tahunnya. Jika lulus, mereka akan diwisuda.

“Ada yang sampai ikut kompetisi juga. Sejauh ini yang bergabung usia dewasa ya, kalau anak-anak mungkin belum mengerti,” ucap Erni.

Baca Juga: IPB Jadi Kampus Hijau Peringkat 40 Dunia

Mengenai operasional pembelajaran penyandang tunanetra, Erni menyebut pembelajaran menggunakan dana swadaya. Meskipun dinilai cukup membebani, namun para penghafal Alquran dengan status penyandang tunanetra ini memiliki tekad yang kuat untuk terus menjadi seorang hafidz.

“Sejauh ini belum ada sokongan dana juga, mereka jauh-jauh ke Tajur biaya sendiri. Kita pengen sih memberikan stimulant bantuan agar mereka lebih giat, tetapi sampai saat ini belum bisa. Kalau ditanya butuh dukungan pemerintah ya boleh saja karena sampai saat ini memang belum ada,” kata Erni.***

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x