Selain penyampaian hasil tim appraisal, pada rakor proyek lanjutan jalur rel ganda kemarin, Pemerintah Kota Bogor juga menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, salah satunya adanya jembatan yang terdampak proyek jalur rel ganda tersebut.
Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kertamaya,Bogor Selatan dan Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor tersebut cukup sering dilewati masyarakat setempat. Hanafi berharap ada solusi terkait keberadaan jembatan itu.
“Nanti tim dari Balai Perkeretaapian Jabar akan survey, kalau dibuat dua lajur memang jembatannya akan terdampak,” kata Hanafi.
Kendala lainnya yakni masalah penyaluran dana kerahiman tersebut. Hanafi menyebut, saat ini anggaran senilai Rp 48 miliar tersebut belum tersedia.
Pada 2019, anggaran yang ada hanya Rp 22 miliar. Pemerintah Kota Bogor tidak ingin pembagian dana kerahiman dilakukan dua tahap karena bisa menimbulkan masalah sosial.
Baca Juga: Iuran Baru BPJS Bebani APBD Kota Bogor
“Prosesnya nanti kan ditetapkan oleh gubernur, nanti setelah penetapan ditindaklanjuti melalui transfer dan pelaksanaanya di daerah. Tapi dengan anggaran yang ada, kami minta kepada mereka, jangan sampai daerah yang menentukan siapa yang dapat duluan, nanti bisa terjadi sesuatu,” ucap Hanafi.
Lebih lanjut, Hanafi berharap pembagian dana kerahiman dapat terealisasi serentak pada Januari 2020. Siapa warga terdampak yang dapat dana kerahiman, Hanafi menyebut yang menentukan adalah Balai Perkeretaapian Jawa Barat.
“Tim administrasi dari mereka nanti yang menginformasikan kapan mulai transfer,” kata Hanafi.