BOGOR, (PR).- Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku khawatir semakin terkikisnya eksistensi makanan tradisional seperti doclang dan toge goreng. Kudapan tradisional tersebut saat ini mulai tersingkirkan dengan makanan cepat saji seperti burger hingga makanan asal Korea Selatan yang tengah digandrungi oleh generasi masa kini.
Padahal Bima menilai makanan tradisional yang merupakan warisan leluhur tersebut tidak kalah enak dan menarik dibandingkan makanan-makanan modern.
“Saya suka sedih sekarang makanan di kantin adanya burger, makanan korea. Kami perlu mengenalkan lebih jauh kuliner legendaris Bogor ini ke generasi sekarang," kata Bima saat membuka sambutan dalam Festival Kuliner Legendaris Bogor di Lapangan Baranangsiang Institut Pertanian Bogor, Sabtu, 23 November 2019.
Baca Juga: Kenapa Bogor Dijuluki Kota Hujan? Ini Penjelasannya
Bima mengharapkan agar semua pihak bisa mengenalkan makanan tradisional khas Bogor ke generasi-generasi sekarang. Hal ini guna menjaga warisan leluhur agar tidak punah dikemudian hari.
"Bir kocong, doclang, dan toge goreng enggak kalah kok dengan kuliner kekinian. Jangan sampai makanan warisan leluhur kita punah pada waktunya jika tidak dilestarikan,” tuturnya.
Bima menceritakan, dahulu ia pertama kali mengenal toge goreng pada masa SMP. Pada saat itu kantin di samping sekolahnya menjajakan kuliner legendaris Bogor seperti toge goreng, laksa, es pala dan makanan lainnya.
Baca Juga: 2020 Industri Telekomunikasi Menyongsong Era Customer Centric
Kondisi tersebut rupanya berbanding terbalik dengan sekarang. Saat ini, bisa hampir dipastikan kantin di sekolah tak lagi menjajakan makanan khas Bogor. Kantin banyak diisi makanan kekinian yang mungkin lebih digandrungi generasi masa kini.