Naskah Khutbah Jumat, Bagaimana Puasa Bisa Mengantarkan Kita Kepada Takwa?

- 9 April 2021, 07:43 WIB
 Ilustrasi khutbah jumat. /Pixabay/chiplanay
Ilustrasi khutbah jumat. /Pixabay/chiplanay /

PR BOGOR - Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan 1442 H/2021.

Bulan Ramadhan merupakan bulan paling istimewa di antara 11 bulan lainnya.

Pasalnya di Bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan menjalani puasa selama satu bulan penuh.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H di Kabupaten Bogor, Lengkap hingga Waktu Berbuka Puasa

Pada bulan Ramadhan setiap amalan akan mendapat ganjaran pahala berlipat-lipat ganda.

Dikutip PRBogor.com dari Buku 32 Khutbah Cak Nur berikut naskah Khutbah Jumat dengan tema Puasa Sia-Sia.

Sidang Jumat yang terhormat.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Tegas Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021

Dalam kesempatan khutbah singkat ini, ada baiknya bila kita merenung dan menyegarkan ingatan kita, mengenai tujuan dan makna ibadah puasa yang sedang kita jalani.

Tujuan ibadah puasa, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 183, adalah supaya kita bertakwa.

يٰۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُـتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُـتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Jumat, 9 April 2021: Terjadi Pendarahan, Kondisi Nana Makin Kritis

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dengan mudah bisa dikatakan, kalau kita tidak menjadi bertakwa, maka seluruh ibadah puasa kita telah sia-sia.

Apa yang dimaksud dengan takwa, sudah sering kita singgung. Sekadar mengingatkan, inti takwa adalah ingat kepada Allah Swt., sehingga terbentuk kesadaran mendalam pada diri kita bahwa Allah selalu hadir dalam hidup kita. Allah Mahahadir. Dia beserta kita, di mana pun kita berada.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 9 April 2021: Wah, Apa Benar Elsa Hamil dengan Riky?

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ. وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hadîd [57]: 4)

Karena kita selalu sadar bahwa Allah senantiasa hadir dalam hidup kita, maka kita tidak akan melakukan sesuatu yang tidak mendapatkan perkenan atau ridha Allah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Libra, Scorpio dan Sagitarius Jumat, 9 April 2021: Siap Memulai Hubungan Baru

Oleh karena itu, takwa mempunyai korelasi positif dan langsung dengan budi pekerti luhur (akhlâqul-karîmah). Takwa harus melahirkan akhlak karimah.

Apabila tidak ada tanda-tanda akhlak karimah pada diri kita, maka patut dipertanyakan, seberapa jauh kita menjadi bertakwa.

Nabi pernah bersabda bahwa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga ialah takwa kepada Allah dan budi pekerti luhur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Cancer, Leo dan Virgo Jumat, 9 April 2021: Berhati-hatilah Saat Mengambil Keputusan

Bagaimana puasa bisa mengantarkan kita kepada takwa? Karena puasa adalah ibadah yang paling pribadi. Paling personal.

Jika ibadah-ibadah lain mudah tampak oleh mata, maka tidak demikian dengan puasa. Seseorang mengerjakan shalat atau tidak, bisa kita ketahui.

Kita juga bisa tahu, apakah seseorang membayar zakat atau tidak. Orang yang beribadah haji lebih mudah lagi kita ketahui. Karena haji adalah ibadah yang sangat demonstratif.

Baca Juga: Warga Cikarang Resah Sering Hilang Celana Dalam Wanita, Saat Dilihat di CCTV Pelakunya Ternyata

Tetapi, tidak ada yang tahu apakah kita benar-benar puasa atau tidak, kecuali diri kita sendiri dan Allah Swt.

Mengapa begitu? Karena cukuplah puasa kita batal hanya dengan meminum seteguk air pada waktu kita tak tahan haus dan kita sendirian.

Dengan seteguk air yang semula kita harapkan untuk meringankan derita haus maka seluruh puasa kita telah hilang.

Baca Juga: Terkini Kebakaran di Tanah Abang, 40 Kios Hangus, Proses Pendinginan Masih Dilakukan

Apakah betul kita tidak mencuri untuk minum barang seteguk, pada waktu kita tidak tahan dahaga dan kita sendirian, itu semua hanya kita sendiri dan Allah Swt. yang tahu.

Itulah sebabnya, dalam sebuah Hadis Qudsi (firman Allah, tetapi kalimatnya dari Nabi), Allah berfirman:

عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللّٰهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ (رواه البخاري)

Halaman:

Editor: Yuni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x