PR BOGOR - Ada banyak dosa-dosa besar yang bisa saja dilakukan seorang manusia, baik dilakukan secara sengaja ataupun khilaf. Salah satu dosa besar yakni menduakan Allah SWT, sang pencipta.
Termasuk juga dalam dalam dosa besar adalah membunuh. Melansir NU Online, ditulis oleh Ustadz Nur Rohmad, Soldier / Researcher at Aswaja NU Center PWNU East Java and Head of Worship & Law, Regional Manager of Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Mojokerto, naskah khutbah Jumat yang disajikan ini mengangkat topik yang krusial dalam Islam, yakni syirik, kufur, dan dosa besar setelahnya (membunuh).
Tema khutbah Jumat kali ini mengulas setidaknya dua poin: pertama tentang ancaman yang begitu besar atas dosa membunuh, dan kedua tentang penghormatan Islam yang begitu tinggi terhadap nyawa manusia.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tegas Tak Beri Izin Aksi 1812 di Depan Istana, Yusri Yunus: Operasi Kemanusiaan
Baca Juga: Tak Diberi Izin Gelar Aksi 1812, PA 212 Malah Bilang: dari Masa ke Masa Demo Mana Pernah Ada Izin
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau dan Macan Jumat, 18 Desember 2020: Tikus Sedang Percaya Diri
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
(النساء: ٩٣)