PEMBRITABOGOR.COM - Calon Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, mengadakan pertemuan dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Siliwangi pada Kamis, 26 September 2024.
Dalam forum diskusi yang berlangsung di sebuah kafe di Kota Tasikmalaya ini, Viman membahas berbagai isu yang menyangkut sosial, budaya, dan politik, terutama dalam kaitannya dengan pencalonannya di Pilkada Kota Tasikmalaya.
Viman menyampaikan bahwa Tasikmalaya memiliki beberapa tantangan besar yang harus dihadapi untuk bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah bagaimana peran anak muda dalam membangun kota.
“Saat ini, sekitar 60% populasi Tasikmalaya terdiri dari generasi muda seperti millennials, Gen Z, dan Gen Alpha. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar bagi kita,” ujar Viman.
Viman Fokus Bangun Kepercayaan Masyarakat ke Pemkot Tasikmalaya
Salah satu poin yang Viman tekankan dalam diskusi tersebut adalah pentingnya membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
Menurutnya, membangun kepercayaan adalah hal mendasar yang harus dilakukan oleh pemimpin di Kota Tasikmalaya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya mengatasi masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dihadapi oleh kota tersebut.
“Dua tantangan utama yang saya lihat adalah bagaimana kita bisa membangun kepercayaan masyarakat terhadap kota ini, dan bagaimana kita bersama-sama menangani permasalahan terkait APBD Tasikmalaya,” kata Viman dalam diskusi tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan anak muda dalam mengatasi tantangan ini sangat diperlukan.
Menurut Viman, generasi muda harus menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi permasalahan yang ada di Tasikmalaya, terutama karena besarnya populasi mereka di kota ini.
Dengan demografi yang didominasi oleh anak muda, Viman berpendapat bahwa generasi ini harus lebih diaktifkan dalam pembangunan kota.
Ia percaya bahwa partisipasi aktif generasi muda dapat membawa perubahan positif bagi masa depan Tasikmalaya.
“Tantangan berikutnya adalah bagaimana kita bisa mengaktifkan potensi generasi muda yang jumlahnya mencapai 60% dari populasi Kota Tasikmalaya. Mereka harus terlibat secara aktif dalam pembangunan kota,” jelas Viman.
Viman juga menekankan pentingnya dialog yang terbuka dan tidak kaku dengan anak muda, khususnya mahasiswa.
Menurutnya, forum-forum diskusi yang santai namun substansial seperti yang diadakan kali ini bisa menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan anak muda.
Viman melihat bahwa salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi politik anak muda adalah dengan menumbuhkan kesadaran mereka terhadap isu-isu politik dan sosial.
Ia percaya bahwa generasi muda akan lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam pemilu jika mereka memahami pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan kota.
“Untuk menarik minat pemilih pemula, yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan kesadaran mereka terhadap politik. Dengan begitu, kita bisa berharap partisipasi mereka akan meningkat dalam pemilihan nanti,” ujar Viman.
Viman menekankan bahwa peran pemimpin daerah di masa depan, termasuk dirinya, harus melibatkan anak muda secara aktif.
Menurutnya, pemimpin yang tidak mampu merangkul dan melibatkan generasi muda akan sulit untuk membawa perubahan yang signifikan bagi kota.
Selain berfokus pada generasi muda, Viman juga menilai bahwa kolaborasi dengan akademisi, mahasiswa, dan para dosen sangat penting dalam membangun Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, ide-ide segar dan inovatif dari kalangan akademisi dapat memberikan kontribusi besar bagi pengembangan kota.
“Kita harus bekerja sama, berkolaborasi dengan akademisi, mahasiswa, dan dosen untuk menciptakan Tasikmalaya yang lebih maju. Kolaborasi ini sangat penting agar kita bisa mewujudkan harapan baru untuk kota ini,” pungkas Viman.***