Bukan Walk Out, Ini Alasan di Balik Cecep-Asep Tinggalkan Lokasi Pengundian Nomor Urut Pilbup Tasikmalaya 2024

Pembrita Bogor - 27 Sep 2024, 16:10 WIB
Editor: Tim Pembrita Bogor
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi saat hendak mendaftar ke KPU. KH Miftah Farid mendoakan agar pasangan tersebut menang dalam Pilkada 2024.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al Ayubi saat hendak mendaftar ke KPU. KH Miftah Farid mendoakan agar pasangan tersebut menang dalam Pilkada 2024. /Foto: Ist

PEMBRITABOGOR.COM - Senin, 23 September, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya menggelar Rapat Pleno terkait pengundian nomor urut calon Bupati dan Wakil Bupati.

Acara ini berlangsung di Gedung Islamic Center, Singaparna, dan dijadwalkan mulai pukul 14:30 hingga 17:25 WIB. Namun, di tengah acara, pasangan calon Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari al-Ayyubi memutuskan meninggalkan lokasi sebelum seluruh rangkaian kegiatan selesai.

Tindakan tersebut menimbulkan perbincangan di kalangan publik dan media, bahkan disebut-sebut sebagai aksi "walk out."

Alasan Paslon Pilbup Tasikmalaya Cecep-Asep Tinggalkan Lokasi Acara

Menanggapi kontroversi ini, Ketua Tim Pemenangan pasangan Cecep-Asep yang tergabung dalam Koalisi CERDAS, Asop Sopiudin, memberikan klarifikasi mengenai alasan di balik keputusan tersebut.

Menurutnya, pasangan calon tidak bermaksud melakukan aksi walk out, melainkan semata-mata karena ingin menunaikan ibadah sholat maghrib.

“Kami meninggalkan lokasi untuk menunaikan sholat maghrib. Waktu antara maghrib dan isya sangat singkat, jadi kami memutuskan untuk segera berangkat ke masjid terdekat agar bisa melaksanakan kewajiban kami,” ungkap Asop Sopiudin saat diwawancarai.

Asop menjelaskan bahwa berdasarkan jadwal yang tertera dalam undangan, acara seharusnya selesai pada pukul 17:25 WIB.

Namun, hingga saat pasangan Cecep-Asep mendapat giliran menyampaikan pidato, waktu sudah menunjukkan 17:44 WIB, bersamaan dengan azan maghrib yang berkumandang.

"Saat adzan maghrib berkumandang, kami menghentikan sambutan dan mencoba berkomunikasi dengan panitia. Kami berharap acara bisa ditunda sejenak untuk memberi kesempatan menunaikan sholat maghrib. Namun, acara tetap dilanjutkan meski pintu ruangan sudah mulai dibuka oleh panitia,” lanjut Asop.

Menurutnya, inti dari Rapat Pleno tersebut sebenarnya telah selesai dengan ditandatanganinya pakta integritas dan dilakukan penutupan acara resmi.

Rangkaian acara yang tersisa, seperti pidato dan sesi foto bersama, dianggap tidak mengganggu esensi dari rapat itu sendiri. Oleh karena itu, tim Cecep-Asep menilai tidak ada kewajiban untuk tetap berada di lokasi hingga semua sesi selesai.

“Rapat pleno inti yaitu pengundian nomor urut telah dilakukan. Kami memandang bahwa setelah penandatanganan pakta integritas dan penutupan resmi, acara yang tersisa seperti sambutan pasangan calon hanyalah formalitas, seperti press release saja,” jelas Asop lebih lanjut.

Asop juga menambahkan bahwa setelah sesi penandatanganan pakta integritas dan foto bersama selesai, beberapa tamu undangan juga mulai meninggalkan tempat.

Baca Juga: Kang Emil Sebut Prabowo Bakal Dukung Pemekaran Wilayah Tasikmalaya dan Garut

Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa banyak pihak yang menyadari bahwa acara utama telah rampung, sehingga tidak semua tamu harus berada di lokasi sampai akhir acara.

Dalam keterangannya, Asop berharap ke depannya panitia acara-acara serupa dapat lebih memperhatikan manajemen waktu, sehingga peserta tidak merasa terburu-buru dan kewajiban ibadah dapat dipenuhi tanpa mengorbankan jalannya acara.

“Harapan kami, acara-acara semacam ini ke depannya bisa berjalan lebih efisien dan lebih mempertimbangkan waktu pelaksanaan ibadah bagi peserta yang hadir,” ujarnya.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub