PEMBRITABOGOR.COM - Gitalis Dwi Natarina, atau yang lebih dikenal dengan Gita KDI, kembali mencuri perhatian publik dengan langkahnya terjun ke dunia politik. Kali ini, Gita maju sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024, berpasangan dengan Acep Adang Ruhiat.
Pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada 29 Agustus 2024.
Gita KDI bukanlah wajah baru di dunia politik. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKB pada tahun 2011.
Ia menduduki posisi ini setelah menggantikan Cecep Syafrudin yang meninggal dunia. Sebagai anggota DPR, Gita terlibat dalam berbagai isu yang berkaitan dengan kesehatan, ketenagakerjaan, dan pendidikan.
Namun, sebelum terjun ke dunia politik, Gita lebih dikenal sebagai penyanyi dangdut yang memulai kariernya dengan meraih juara pertama dalam Kontes Dangdut Indonesia (KDI) pada tahun 2005.
Lahir pada 10 Oktober 1985, Gita merupakan anak dari pasangan H. Sahidin Hassan dan Hj. Agis Juwiratna. Prestasinya di dunia hiburan cukup gemilang.
Selain memenangkan KDI, Gita juga berhasil menyabet juara pertama dalam lomba menyanyi lagu-lagu Arabic pada Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional di Palembang pada tahun 2005. Namanya semakin dikenal setelah membintangi sinetron "Rindu-Rindu Asmara."
Gita Ingin Kurangi Angka KDRT di Jawa Barat
Kini, Gita KDI kembali mencoba peruntungannya di dunia politik. Bersama Acep Adang Ruhiat, Gita membawa visi dan misi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat, khususnya perempuan.
Salah satu isu yang menjadi perhatian utama Gita adalah tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Jawa Barat.
Dalam salah satu pidatonya, Gita menyoroti pentingnya kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan.
"Perempuan di Jawa Barat masih menghadapi banyak tantangan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. Kita harus bekerja keras untuk mengurangi angka ini dan memastikan bahwa setiap perempuan dapat hidup dengan aman dan sejahtera," ujarnya.
Gita juga menekankan pentingnya kemandirian perempuan, baik secara ekonomi maupun kesehatan.
"Masih banyak perempuan di Jawa Barat yang belum mandiri secara ekonomi. Kami berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan bantuan agar mereka bisa lebih mandiri. Kami juga fokus pada peningkatan kesehatan perempuan, terutama dalam hal pencegahan dan penanganan kasus kekerasan," tambahnya.
Data dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat.
Hingga Juni 2024, tercatat sudah ada 418 kasus kekerasan yang dilaporkan, dengan 211 di antaranya melibatkan perempuan. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun.
Menurut Anjar Yusniar, Kepala UPTD PPA DP3AKB Jawa Barat, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak setiap tahun mengalami peningkatan.
"Tahun 2023 lalu, ada 672 kasus yang dilaporkan. Sementara hingga pertengahan tahun 2024 ini, kita sudah menerima 418 aduan. Grafiknya terus meningkat dan ini menjadi perhatian serius bagi kami," jelas Anjar pada 14 Agustus 2024 lalu.
Melihat data tersebut, Gita KDI merasa perlu untuk mengambil tindakan nyata. Dalam kampanyenya, ia berjanji untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kasus KDRT di Jawa Barat.
"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengurangi angka KDRT. Kami akan memperkuat perlindungan hukum bagi korban dan memastikan mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan," tegas Gita.
Tidak hanya itu, Gita juga berencana untuk memperluas program pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Program ini akan mencakup pelatihan keterampilan, akses ke modal usaha, serta layanan kesehatan yang lebih baik.
"Kami ingin perempuan di Jawa Barat bisa hidup dengan lebih baik, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara fisik dan mental. Kami ingin menciptakan generasi perempuan yang kuat dan mandiri," tutur Gita.
Baca Juga: Siap Maju Pilgub Jabar 2024, Jeje Wiradinata: Meski Survei Saya Nol Persen, Saya Optimis Menang
Dukungan terhadap Gita KDI dan Acep Adang Ruhiat tidak lepas dari peran PKB yang melihat potensi pasangan ini dalam membawa perubahan positif di Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa Jawa Barat membutuhkan pemimpin yang religius, jujur, dan dekat dengan masyarakat.
"Kami yakin Acep Adang dan Gita KDI bisa membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik," ungkap Jazilul.***