Realisasi Investasi di Jabar hingga September 2022 Capai Rp128,37 Triliun, Kabupaten Bogor Posisi Ketiga

- 4 November 2022, 12:49 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memberikan sambutan saat Siaran Keliling (Sarling) di Lapang Astana Gede, Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memberikan sambutan saat Siaran Keliling (Sarling) di Lapang Astana Gede, Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa

PEMBRITA BOGOR - Selama Januari hingga September 2022, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat melaporkan pencapaian investasi di Jabar Rp128,37 triliun.

"Pencapaian ini masih nomor satu di Indonesia," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, Kamis, 3 November 2022.

Tercatat ada kenaikan sebesar 19,72 persen terhadap realisasi investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari periode yang sama di tahun 2021 (year on year).

Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Longsor di Area Pemancingan Bogor, 2 Luka Berat 1 Meninggal Dunia

Sebai pembanding, lanjut Neneng, realisasi tahun lalu tercatat sebesar Rp107,23 triliun. Selama triwulan III-2022 saja (Juli-September), tambahan investasi mencapai Rp44,9 triliun.

Selama tiga bulan itu, lima daerah di Jabar yang paling banyak menerima investasi di antaranya:

  1. Kabupaten Karawang (Rp10,05 triliun).
  2. Kabupaten Bekasi (Rp7,86 triliun).
  3. Kabupaten Bogor (Rp4,92 triliun).
  4. Kota Bekasi (Rp4,32 triliun).
  5. Kabupaten Sukabumi (Rp3,58 triliun).

Jumlah proyek yang direalisasikan sebanyak 27.951 proyek, naik sebesar 17,69 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021,  23.749 proyek.

Baca Juga: Ini Keinginan Beckham Putra Nugraha bagi Persib Bandung yang Kini Genap Berusia 20 Tahun

Berdasarkan data investasi PMA dan PMDN Januari-September 2022, wilayah dengan kontribusi tertinggi terhadap pencapaian Jabar adalah Kabupaten  Bekasi (27,46 persen), diikuti oleh Kabupaten Karawang (19,72 persen), dan Kabupaten Bogor (10,25 persen).

Sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jabar adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi (25,59 persen), perumahan, kawasan industri dan perkantoran (12, 03 persen), dan industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain (11,44 persen).

Baca Juga: Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Pemkot Bandung Hadirkan Gerakan 'Gedor'

Sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi adalah sektor yang mendominasi realisasi investasi PMA dan PMDN di Jabar, yakni di Kabupaten Bekasi (26,39 persen), Kabupaten Sukabumi (15,57 persen) dan Kota Bekasi (11,67 persen).

Semakin baik

Penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jabar pada periode Januari-September 2022 (YoY) mengalami kenaikan yang signifikan, baik yang berasal dari perusahaan PMA, maupun PMDN.

Jabar menyerap tenaga kerja sebanyak 132.128 pekerja berasal dari perusahaan PMA sebanyak 75.070 orang, dan dari perusahaan PMDN 57.058 orang.

Baca Juga: Persib Bandung Incar Kemenangan Ketiga Beruntun Saat Lawan PSIS Semarang di Liga 1 Hari Ini

Penyerapan tenaga kerja tersebut mengalami kenaikan pada setiap triwulan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Kenaikan tertinggi terjadi pada triwulan I, yaitu sebesar 153,67 persen.

Realisasi investasi di Jabar pada Januari-September 2022 yang mengalami kenaikan sebesar 19, 72 persen ini sebanding dengan kemampuan dalam menyerap tenaga kerja yang naik 50,55 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pada Januari-September 2021, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 818 orang.

Baca Juga: JPO Paledang Bogor Ditutup Sementara dengan Pelat Baja, Pemkot Berencana Bangun Sky Bridge

Sedangkan pada Januari-September 2022, investasi per Rp 1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.029 orang.

Jika dilihat dari rasio penyerapan tenaga kerja, PMA mampu menyerap 1.125 orang tenaga kerja per Rp 1 triliun investasi atau lebih tinggi dibanding rasio yang berasal dari PMDN, yaitu 925 orang.

Berdasarkan data lima tahun terakhir, rasio penyerapan tenaga kerja di Jabar yang berasal dari PMA selalu lebih unggul dibandingkan yang berasal dari PMDN.***

Editor: Khairul Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x