BOGOR24UPDATE - Pemerintah Daerah Jawa Barat melalui pernyataan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herry Yanuar berkata bahwa ada rumusan perbaikan ekonomi untuk antisipasi stagflasi di Indonesia.
Stagflasi terjadi karena lambatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai negara akibat pengaruh situasi geopolitik secara global. Misalnya Perang Rusia-Ukraina serta kenaikan harga minyak.
Di Indonesia, kondisi stagflasi ini harus diantisipasi secara serius. Termasuk juga Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia.
"Secara global sedang terjadi stagflasi ekonomi, tentunya kita bangsa Indonesia, khususnya Jawa Barat perlu mengantisipasi hal tersebut," kata Yerry Yanuar pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Jawa Barat, di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (14/7/2022).
Menurut Yerry, Jabar saat ini meski secara moneter indikator ekonomi terlihat baik, misalnya pertumbuhan ekonomi yang masih di atas nasional, nilai ekspor yang terus naik, dan suplai pangan yang mencukupi. Namun risiko stagflasi perlu terus diantisipasi.
"Pertumbuhan ekonomi Jabar masih di atas nasional 5,61 persen. Akan tetapi inflasi kita juga ada peningkatan. Nah, stagflasi ini kan antara pertumbuhan yang makin lambat, inflasi meningkat, itulah persoalannya," sambungnya.
Maka pada High Level Meeting itu dirumuskan sejumlah langkah antisipasi baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.