Network
PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Ditinjau dari sejumlah kriteria yang ada, Pemerintah Pusat menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang sangat dimungkinkan untuk menerapkan atau memasuki 'new normal' atau kenormalan baru.
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tak lama lagi akan merancang dan memberikan sosialisasi new normal kepada masyarakat.
Pasalnya, pada Senin, 1 Juni 2020 Jabar akan mulai beradaptasi dan masuk new normal. Selain Jabar, ada DKI Jakarta, Sumatera Barat, serta Gorontalo, dan 25 kabupaten/kota yang akan memasuki new normal.
Baca Juga: Ekuador Dihadapkan Masalah Membludaknya Mayat COVID-19, Keluarga Kesulitan Temukan Jasad Korban
“Kita akan mulai (adaptasi dengan tatanan normal baru) kurang lebih di hari Senin, dari Rabu sampai Minggu ini kita sosialiasi. Nanti di hari kerja, di hari Senin kita mulai,” jelas Kang Emil, sapaan akrabnya usai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Humas Jabar.
Lebih lanjut Ridwan Kamil mengajak kepada semua pihak, termasuk media massa, untuk turut mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait new normal di Jabar agar pengendalian COVID-19 dan new normal dapat berjalan optimal.
“Jadi, saya minta kerja sama ke media selama empat atau lima hari ini kita fokus mengedukasi tentang tata cara normalitas baru itu, karena terkendalinya Jawa Barat akan terganggu jika ada euforia dalam normalitas baru,” tuturnya.
Baca Juga: Surati Kemenkes RI, WHO Desak Agar Indonesia Hentikan Penggunaan Obat Malaria pada Pasien COVID-19
Kemampuan dalam mengendalikan COVID-19 dinilai Ridwan Kamil sebagai faktor penunjukkan Jabar untuk memasuki new normal.
Hal tersebut terlihat dari angka reproduksi (Rt) penyebaran COVID-19 yang menyentuh angka 1,09.
“Angka reproduksi kita ada di 1,09. Dalam standar WHO, angka itu bisa dianggap terkendali, makin kecil di nol, itu lebih baik. Kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan. Kita sudah satu minggu rasionya di angka satu. Mudah-mudahan seminggu lagi tetap ada di angka satu, sehingga bisa dalam kategori terkendali,” terangnya.
Sumber artikel dari depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "Dinilai Mampu Kendalikan Penyebaran Corona, Ridwan Kamil: Jabar Siap Adaptasi dengan New Normal"
Meski begitu, penerapan new normal di Jabar akan mengacu pada level kewaspadaan COVID-19.
“Maka istilahnya itu bukan pelonggaran, bukan relaksasi, istilahnya itu adaptasi. Adaptasi terhadap situasi baru. Apa yang diadaptasi? Pelan-pelan, secara bertahap kegiatan ekonomi akan dibuka. Tapi dengan cara baru yang protokolnya sedang kami siapkan,” jelas dia.
“Semua toko atau ekonomi harus bikin surat pernyataan bahwa dia siap mematuhi protokol baru di new normal dan siap diberi sanksi kalau melanggar. Intinya hanya terbagi dalam tiga, yaitu menjaga jarak, harus menjaga higienis yakni menggunakan masker, dan cuci tangan ketika keluar-masuk dari sebuah tempat,” tambahnya.
Baca Juga: Libur lebaran Usai, Pelayanan Pembuatan SIM kembali Dibuka dengan Penerapan Standar Kesehatan Baru
Nantinya, selain di pusat perbelanjaan, new normal akan diterapkan di semua sektor, seperti lembaga pendidikan, rumah ibadah, dan industri.
“Normalitas baru itulah yang akan kita lakukan di daerah-daerah. Dan ini (adaptasi tatanan normal baru) akan dikawal oleh TNI/Polri selama 14 hari. Pak Presiden (Joko Widodo) sudah memberi tugas pada Panglima TNI dan Kapolri untuk memobilisasi TNI dan Polri di empat provinsi ini," pungkas Kang Emil.***
