Ribuan Warga Lebanon Mengungsi ke Suriah Hindari Serangan Udara Israel Penjajah

Tayang: 26 September 2024, 14:00 WIB
Penulis: Citra Nuraini
Editor: Tim Pembrita Bogor
Foto yang diabadikan pada 23 September 2024 di Sidon, Lebanon, ini menunjukkan para pengungsi Lebanon menyelamatkan diri dari pengeboman yang dilancarkan oleh Israel terhadap wilayah Lebanon selatan.
Foto yang diabadikan pada 23 September 2024 di Sidon, Lebanon, ini menunjukkan para pengungsi Lebanon menyelamatkan diri dari pengeboman yang dilancarkan oleh Israel terhadap wilayah Lebanon selatan. /Xinhua/Ali Hashisho

PEMBRITABOGOR.COM - Ribuan warga mengungsi dari Lebanon ke Suriah saat serangan udara Israel terus berlanjut, demikian disampaikan Kantor Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) pada Rabu, 25 September 2024, demikian laporan Xinhua.

Keluarga-keluarga yang sebelumnya mengungsi akibat perang di Suriah kini harus menghadapi pengeboman di negara tempat mereka berlindung.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengungsi PBB tersebut, ratusan kendaraan terjebak dalam antrean di area perbatasan Suriah, dengan banyak orang tiba dengan berjalan kaki sambil membawa barang apa pun yang bisa mereka bawa.

Rombongan besar, yang meliputi wanita, anak-anak, dan bayi, dilaporkan mengantre usai bermalam di luar ruangan di tengah suhu yang sangat dingin.

"Beberapa orang menderita luka baru akibat pengeboman belum lama ini," imbuh pernyataan tersebut.

Jumlah korban tewas akibat serangan udara intensif Israel di Lebanon selatan dan timur sejak Senin (23/9) mencapai 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, dengan korban luka mencapai 1.835 orang.
Jumlah korban tewas akibat serangan udara intensif Israel di Lebanon selatan dan timur sejak Senin (23/9) mencapai 558 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, dengan korban luka mencapai 1.835 orang. /Foto: Xinhua/Ali Hashisho

Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi Filippo Grandi mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait aksi kekerasan yang sedang berlangsung, seraya menyatakan bahwa pertumpahan darah itu telah memakan banyak korban, memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Dia menyoroti penderitaan keluarga-keluarga yang sebelumnya mengungsi akibat perang di Suriah, kini harus menghadapi pengeboman di negara tempat mereka berlindung.

Grandi mendesak masyarakat internasional untuk mencegah terjadinya keputusasaan dan kehancuran lebih lanjut, sembari memperingatkan bahwa Timur Tengah tidak dapat menanggung krisis pengungsian lainnya. Dia menekankan bahwa melindungi nyawa warga sipil harus menjadi prioritas utama.

Israel melancarkan pengeboman terbesarnya di Lebanon sejak 2006, yang dimulai pada Senin, 23 September 2024, menyebabkan lebih dari 550 warga tewas dan lebih dari 1.800 lainnya terluka di seluruh negara itu. Serangan itu juga memaksa ribuan warga di Lebanon mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Pihak UNHCR dan mitra-mitranya saat ini berada di sejumlah perlintasan perbatasan, memberikan berbagai suplai esensial seperti makanan, air, selimut, dan kasur kepada para pengungsi yang datang, urai pernyataan itu.***

Sumber: Xinhua


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub