PEMBRITABOGOR.COM - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa pekan lalu merupakan pekan paling mematikan bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November 2023.
"Pekan lalu merupakan pekan paling mematikan bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November tahun lalu. Banyak orang tewas, termasuk 7 anak-anak. Ini tidak dapat diterima. Ini harus dihentikan sekarang," kata UNRWA dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Kamis, 5 September 2024.
Badan PBB itu menyoroti kekerasan dan kehancuran di Tepi Barat yang meningkat setiap jam seiring berkecamuknya perang di Gaza.
Tentara Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat pada 28 Agustus 2024 yang digambarkan sebagai yang paling luas sejak 2002.
Memfokuskan serangannya pada Jenin, Tulkarem, dan kamp pengungsi Al-Fara dekat Tubas, operasi tersebut mengakibatkan kematian 39 warga Palestina, melukai 150 orang, dan penangkapan puluhan orang, menurut sumber Palestina.
Ketegangan semakin meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki seiring dengan Israel yang terus melancarkan serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Setidaknya 691 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan setempat.