Wabah COVID-19 Belum Usai, India Dihadapkan Masalah Serangan Belalang dan Gelombang Panas

- 28 Mei 2020, 17:34 WIB
Potret Kekeringan.*/Pixabay/Gerhard G
Potret Kekeringan.*/Pixabay/Gerhard G /

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Banyak negara di dunia yang kini tengah berjuang menyelamatkan negara dan masyarakatnya dari penularan wabah COVID-19, tak terkecuali India.

Namun, belum usai permasalahan mengenai wabah virus corona, India kini dihadapkan permasalahan yang tak kalah serius. Ibukota India, Delhi, mencatat suhu panas naik menjadi 47,6 derajat Celcius pada hari Selasa.

Para pejabat setempat memprediksi gelombang panas kemungkinan akan berlangsung hingga akhir pekan. Selain ancaman gelombang panas, masalah lainnya yakni adanya serangan kawanan belalang yang merusak tanaman.

Baca Juga: Managemen Pengendalian COVID-19 Baik, Kang Emil: Jawa Barat Siap Adaptasi Kebijakan New Normal

Churu di negara bagian Rajasthan mencatat suhu 50 derajat Celcius dan menjadi suhu tertinggi di India.

Berdasarkan situs pelacakan cuaca global El Dorado, wilayah itu adalah yang terpanas di dunia pada hari Selasa. Sehingga, para pejabat memperingatkan orang-orang untuk tinggal di dalam rumah.

Gelombang panas ini terjadi akibat badai kuat Topan Amphan yang melanda bagian timur India dan Bangladesh pekan lalu.

Baca Juga: Ekuador Dihadapkan Masalah Membludaknya Mayat COVID-19, Keluarga Kesulitan Temukan Jasad Korban

"Badai super Amphan menyedot semua kelembaban dari bagian lain negara itu," tutur Kuldeep Shrivastava, kepala pusat prakiraan cuaca dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

Gelombang panas dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan sejumlah kematian di seluruh India. Masih belum ada data tentang dampak suhu saat ini pada manusia.

Selain itu, gelombang panas telah mempengaruhi upaya untuk memerangi gerombolan belalang yang merusak tanaman di beberapa bagian negara, termasuk Rajasthan.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Kasus COVID-19 Terus Meningkat, India juga Diserang Kawanan Belalang dan Gelombang Panas"

Lebih dari 100 pekerja memerangi serangga, menggunakan penyemprot, pestisida, dan drone yang dipasang di kendaraan dalam gelombang panas yang membakar.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x