NHS Ungkap Fakta Baru, 20 Persen Pasien corona Terinfeksi saat Jalani Perawatan Penyakit Lain

- 19 Mei 2020, 16:58 WIB
ILUSTRASI pasien rawat inap di rumah sakit.*
ILUSTRASI pasien rawat inap di rumah sakit.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Sebuah fakta baru diungkap oleh petugas medis senior dari National Health Service (NHS) yang menyebut bahwa 20 persen pasien yang terinfeksi virus corona tertular virus tersebut saat perawatan di rumah sakit untuk penyakit lain.

Direktur Medis dan Perawatan dalam sebuah kesempatan briefing nasional pada bulan April lalu diberi tahu bahwa antara 10 dan 20 persen dari mereka yang terkena virus telah terinfeksi saat dirawat karena masalah kesehatan lain.

Dilansir Daily Mail, Selasa 19 Mei 2020, seorang pejabat senior di NHS Inggris memberikan peringatan kepada sejumlah anggota staf terkait jumlah orang yang telah terinfeksi virus selama kunjungan mereka ke rumah sakit di Inggris.

Baca Juga: Obat Kumur Diklaim Para Ilmuwan Mampu Mengurangi Risiko Terinfeksi COVID-19, Simak Penjelasannya

Beberapa pasien rawat inap telah tertular virus setelah secara tidak sengaja terpapar penyakit oleh anggota staf yang belum dites virus.

Sebelumnya, virus telah ditularkan oleh petugas kesehatan yang tidak memiliki peralatan perlindungan pribadi yang efektif.

Salah seorang ahli bedah mengungkapkan bahwa banyak pasien yang dirawat inap sebelum karantina wilayah terpapar dan meninggal.

Baca Juga: Tak Kunjung Usai, Lebih dari 100 Negara Dukung Penyelidikan Asal Usul Virus Corona

Hal tersebut menjadi bukti bahwa mereka mendapatkannya dari staf dan pasien lain.

Seorang nenek bernama Marita Edwards (80) pada bulan Maret lalu dianggap menjadi orang Inggris pertama yang mati dengan dugaan virus corona.

Selanjutnya,mantan petugas kebersihan, dari Bulwark, Monmouthshire, dirawat di Rumah Sakit Royal Gwent di Newport, Wales Selatan, untuk operasi rutin pada 28 Februari, tetapi meninggal hampir tiga minggu setelah pengujian untuk COVID-19.

Sumber artikel dari depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "20 Persen Pasien COVID-19 Terinfeksi saat Jalani Perawatan Akibat Penyakit Lain di Rumah Sakit"

Stuart Loud yang merupakan putranya mengungkapkan "Begitu mereka curiga mungkin ada COVID-19, mereka mengisolasi di bangsal. Kami kemudian harus melalui protokol, dengan menggunakan masker, sarung tangan, dan celemek.

"Jika dia tidak di rumah sakit dia masih hidup. Jelas ada infeksi virus corona di rumah sakit yang telah merenggut nyawa ibuku.

"Kami tidak bisa menciumnya. Tidak bisa juga berpegangan tangan. Kami mendatanginya hanya untuk memegang masker di wajahnya. Dia meninggal sebagai kematian yang paling mengerikan," papar Stuart.

Baca Juga: Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, 19 Mei 2020: Pasien Positif Tembus 18.496 Orang

Profesor Giorgio Palu, seorang pakar virologi awal tahun ini telah memberikan peringatan terkait bagaimana terjadinya penyebaran virus corona melalui sistem kesehatan.

"Satu kesalahan yang dibuat di Italia (di mana kasus dimulai pada bulan Januari) adalah menyatukan pasien COVID-19 dengan non-COVID-19."

"Untuk mengurangi penularan, negara-negara Eropa lainnya harus menjaga orang yang positif virus di rumah mereka masing-masing sebanyak mungkin. Kalau tidak, rumah sakit akan menjadi pusat penyebaran," pungkas Giorgio.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x